California, Gizmologi – Harga iPhone 14 series memang bikin dompet rakyat jelata tersedak. Tapi sekalipun mahalnya, tidak begitu yang terjadi di Amerika Serikat.

Ya, di negara ini iPhone 14 Pro dibanderol mulai dari US$ 999. Jika kurs rupiah untuk US$1 adalah Rp15 ribu, berarti harganya Rp14,9 juta.

Sementara jika Gizmologi lihat harga iPhone 14 Pro di iBox, Minggu (6/11/2022), harga jualnya Rp 19,999 juta. Selisihnya sekitar Rp 5 juta.

Memang masalah harga yang berbeda antara harga resmi di Amerika Serikat dan harga iBox adalah prerogatifnya pihak retail, karena ada beban biaya yang harus ditanggung, semisal operasional dan sebagainya. Dan, tentu saja marjin keuntungan.

Harga iPhone 14 Dipengaruhi Performa Dolar

Seperti diketahui, Apple benar-benar tidak menaikkan harga iPhone 14 series. Untuk iPhone 14 Pro dan Pro Max saja harganya sama dengan iPhone 13 Pro dan Pro Max ketika diluncurkan.

Kenapa harga iPhone di negara lain seperti Indonesia bisa mahal? Selain prerogratif pihak retail, tentunya juga sangat dipengaruhi kurs dolar yang tengah menguat saat ini.

preorder iPhone 14

Hal ini seperti diklaim Luca Maestri, CFO Apple yang menyebutkan penguatan dolar adalah alasan kenapa Apple menaikkan harga di berbagai negara namun tetap mempertahannya di beberapa negara bagian Amerika Serikat.

“Dolar yang kuat membuatnya sulit di sejumlah daerah. Jelas penetapan harga kami di pasar negara berkembang membuatnya sulit dan pendapatan mereka terpengaruh,” ujarnya seperti dikutip Gizmologi dari CNBC, Minggu (6/11/2022).

Kebijakan Apple kali ini memang berbeda dengan yang terjadi di tahun 2019. Di mana kala itu dolar Amerika Serikat juga mengalami kenaikan, namun perusahaan tersebut lebih “ramah” dalam menyesuaikan harga jual iPhone.

Ternyata langkah tersebut dilakukan tak lain karena Apple telah mengalami penurunan penjualan di beberapa negara akibat kenaikan harga. Misalnya saja di Turki, ketika mata uang Lira turun 33% terhadap dolar, mengakibatkan penjualan Apple turun sebesar US$700 juta.

Baca juga: Benarkah iPhone 14 Tidak Laku di Pasaran?

Nah, di tahun 2022, Apple mengklaim pihaknya belum melihat adanya penurunan permintaan produknya. Menurut Maestri, Apple malah mengalami pertumbuhan dua digit di beberapa negara berkembang, seperti India, Indonesia, Vietnam, Meksiko, dan lainnya.

“Penting bagi kami melihat kinerja pasar ini dalam mata uang lokal, karena itu benar-benar memberi kami pemahaman yang baik tentang respon pelanggan terhadap produk kami, keterlibatan dengan ekosistem kami, dan secara umum kekuatan merek. Kami merasa telah melihat kemajuan yang sangat baik di banyak pasar di seluruh dunia,” pungkas Maestri.



from Gizmologi https://ift.tt/uUOFgvC
via IFTTT