Jakarta, Gizmologi – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel akan membangun jaringan fiber optik sepanjang 13.000 kilometer pada tahun ini untuk mendukung percepatan adopsi 5G. Mitratel juga telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar total Rp7 triliun, yang salah satunya akan digunakan untuk membangun jaringan fiber optik tersebut.

“Kami sudah menyiapkan capex sebesar Rp7 triliun termasuk di dalamnya nanti untuk membangun bisnis occasion fiber optik 13.000 kilometer,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko seperti dikutip dari Antara, Bali, Kamis (16/3).

Sebagai informasi, Mitratel telah memiliki portofolio fiber optik yang dimulai pada tahun lalu dengan total sepanjang 16.641 kilometer, yang didominasi di wilayah Jawa sebesar 58 persen atau 9.705 kilometer dan 42 persen di wilayah luar Jawa sebesar 42 persen atau 6.936 kilometer.

Pada 2022, Mitratel mendapatkan 25.000 pemesanan fiber optik dari mobile network operator (MNO) atau operator seluler, yang merupakan 30 persen dari total fiber roll-out MNO di tahun lalu. Pada Desember 2022, fiber organik yang dikembangkan Mitratel berhasil mencapai 10.629 kilometer.

Kemudian, Mitratel juga memiliki portofolio fiber optik sepanjang 6.012 kilometer yang merupakan aset fiber dari inorganik atau hasil akuisisi yang dilakukan pada tahun lalu. Pencapaian Mitratel yang dibuktikan melalui portofolio tersebut, menurut Pratignyo, menunjukkan bahwa perusahaan penyedia menara telekomunikasi itu siap menyambut masa depan 5G.

“Secara ujung ke ujung (layanan yang disediakan Mitratel), baik tower-nya, fibernya, power-nya, komplit. Kami bisa memberikan solusi ke customer dalam upaya menyambut datangnya service baru khususnya 5G,” kata dia.

Baca Juga: Hemat BBM, Telkomsel Gunakan Teknologi Berbasis IoT

Jaringan Fiber Optik Sepanjang 13.000 Km

Jaringan Fiber Optik Miratel
Ilustrasi Kabel Fiber Optik (Foto: XL Axiata)

Adapun pertumbuhan EBITDA, Mitratel juga mengargetkan di angka 11 persen. Proyeksi pertumbuhan ini, menurut Teddy didorong oleh penambahan jumlah tenant, baik organik maupun inorganik masing-masing sebesar 4.000 tenant dan 1.500 tenant. Selain fokus untuk melakukan monetisasi aset melalui kegiatan penambahan tenant untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis jauh di atas industri.

Fokus lain yaitu menjaga dominasi atas pemenuhan rollout mobile network operator (MNO) dan penyediaan bisnis adjacent lainnya sehingga menjadi pemimpin yang kuat di pasar. “Reputasi kami yang lalu, kami selalu mendapatkan order atau mendapatkan jatah order baru yang tumbuh baik kurang lebih 40 persen. Itu tetap akan kami push, inginnya lebih dari itu,” ujar Teddy.

Menurut dia, tahun ini operator seluler akan melakukan rollout di angka tertentu. Tahun ini, operator seluler selain Telkomsel juga berusaha untuk mengejar ketertinggalan atau melakukan perluasan coverage di luar pulau Jawa. “58 persen tower Mitratel itu ada di luar Jawa, artinya tower kami sangat match dengan kebutuhan ekspansi coverage non-Telkomsel.”

Fokus terakhir yaitu melakukan proses transformasi digital dengan berfokus pada peningkatan infrastruktur digital, perampungan aplikasi inti dan pengembangan sistem keamanan. “Inilah yang menjadikan kami di tahun 2023 ini, kami siap untuk meng-grab opportunity yang sebesar-besarnya,” pungkas Teddy.

Artikel berjudul Percepat 5G, Miratel Bangun Jaringan Fiber Optik Sepanjang 13.000 Km yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/auhfkqB
via IFTTT