Tangerang Selatan, Gizmologi – Namanya juga perusahaan teknologi, tak heran jika Huawei memberikan kontribusi untuk kalangan santri dengan medium yang tidak jauh-jauh dari teknologi.

Ya, dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan 1444 H, Huawei menggencarkan kontribusinya terhadap pendidikan dan bantuan sosial melalui donasi perangkat penunjang telekomunikasi untuk pondok pesantren dan panti asuhan di 14 kota di Indonesia. Diharapkan bantuan tersebut bisa meningkatkan kegiatan belajar-mengajar di lingkungan tersebut.

Kegiatan donasi tersebut diwujudkan lewat penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Huawei dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Berdasarkan informasi resmi yang diterima Gizmologi, Jumat (7/4/2023), acara serah terima donasi dan penandatanganan MoU tersebut dihadiri beberapa petinggi negara.

Adapun petinggi negara yang hadir di antaranya Abetnego Tarigan, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden; Prof. Ir. Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia; Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia; Prof M. Faiz Syuaib, Plt. Direktur Riset Teknologi, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat, serta Dr. Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasaan DUDI.

Sementara pada acara simbolis yang digelar di Islamic Center Baiturahmi, Kota Tangerang Selatan ini juga dihadiri perwakilan dari Huawei Indonesia, yakni James Sun, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia dan Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia. Untuk aksi donasinya sendiri, dilakukan secara bersamaan di berbagai daerah seperti Bandung, Cirebon, Brebes, Kudus, Yogyakarta, Solo, Jombang, Ponorogo, Sidoarjo, Makassar, Surabaya, Pontianak, dan Medan.

Menurut Prof. Dr. Muhammad Ali, pesantren memiliki porsi yang signifikan dalam mengembangkan talenta-talenta digital yang mendorong transformasi perekonomian Indonesia. Sambil mengutip data dari Kementerian Agama, menurutnya per 6 April 2023 sudah ada 39.393 pesantren dengan 4.495.735 kalangan santri yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kolaborasi dengan sektor swasta, terutama pelaku industri TIK seperti Huawei, akan mampu menciptakan peluang-peluang baru bagi pesantren untuk dapat beradaptasi, meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta melahirkan para digisantri yang siap menjadi penggerak transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Islami,” ungkapnya.

Ingin Kalangan Santri Cakap Digital

Lewat keterangan resminya, Huawei mengklaim kegiatan ini berlandaskan pilar tanggung jawab sosial perusahaan yang berjargon “Huawei I DO Care”. Donasi ini diartikan sebagai ungkapan rasa peduli perusahan tersebut terhadap sesama, sekaligus menyiapkan kalangan santri sebagai pemimpin generasi masa depan yang mampu menjawab berbagai tantangan serta peluang di era digital.

Melalui program donasi ini, Huawei ingin mendukung terciptanya digisantri atau para santriawan dan santriawati yang cakap digital, sesuai dengan amanah dari Kementerian Agama melalui program pelatihan, sertifikasi, serta kesempatan mengikuti kompetisi TIK di tingkat nasional maupun global.

Kalangan Santri Huawei

Inisiatif Huawei ini mendapatkan sambutan positif dari Abetseno Tarigan. Apalagi perusahaan ini sudah menjalin kerja sama dengan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sejak 2020 sebagai komitmen bersama untuk melatih sebanyak 100 ribu talenta digital di Indonesia hingga tahun 2024.

“Upaya ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan 9 juta sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital terdepan hingga 2030. Talenta digital yang andal, mumpuni, dan berkarakter merupakan aset yang berharga bagi negara guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada era digital,” ujarnya.

Baca juga: Hadapi Banyak Tekanan, Huawei Masih Bisa Cuan Rp80,2 triliun di 2022

Sementara itu, Yenti Yoman, mengungkapkan kegiatan untuk kalangan santri yang berlangsung di bulan Ramadan ini merupakan potensi besar dalam mengakselerasi tujuan tersebut. Apalagi, memasuki tahun ketika, pihaknya mengklaim telah menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital atau mencapai 80% dari target.

“Kami berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif,” harapnya terhadap kalangan santri.

Artikel berjudul Huawei Gelar Pelatihan Kecakapan Digital untuk Kalangan Santri Selama Bulan Ramadan yang ditulis oleh Chandra Wirawan pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/wWnJDtL
via IFTTT