Shanghai (China), Gizmologi – Meski sudah berusia 4 tahun sejak dikomersilkan, 5G masih menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Termasuk di ajang MWC Shanghai 2023. 5G menjadi pembahasan utama, selain tentu saja AI, IoT dan Cloud.

Pada hari pembukaan MWC Shanghai 2023 hari ini (28/6), Meng Wanzhou alias Sabrina Meng, Rotating Chairwoman dan CFO Huawei, memberikan keynote berjudul “Embracing 5G transformation”.

Baca juga: MWC Shanghai 2023 Resmi Digelar! Pameran Teknologi Terbesar di Asia

Menurutnya, 5G telah digunakan secara komersial di seluruh dunia selama empat tahun. Teknologi seluler generasi kelima ini mendorong penciptaan nilai baru, dan 5.5G adalah langkah selanjutnya.

“Ilmu pengetahuan dan teknologi sedang bergerak menuju sistem yang besar dan kompleks. Membutuhkan teknologi yang cocok dengan skenario tertentu dan melakukan rekayasa sistem, untuk membuka jalan bagi kesuksesan berkelanjutan 5G, ” ujarnya.

Sabrina Meng Tentang Pengembangan 5,5G

Sabrina Meng, CFO dan Rotating Chairwoman

Sebagai informasi Sabrina Meng merupakan putri pendiri Huawei yang sempat ditahan tiga tahun oleh Amerika SerikatSerikat dengan tuduhan penipuan.

Saat keynote speech di MWC Shanghai 2023, ia berbicara banyak mengenai 5G yang telah digunakan secara komersial selama empat tahun sekarang. Di semua industri dan rumah tangga yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia, ini mengubah cara kita bekerja dan hidup, menciptakan nilai ekonomi, industri, dan sosial yang luar biasa.

Bagi konsumen, 5G, cloud, dan AI telah memicu reaksi berantai, menciptakan lingkungan di mana semua pembeli juga bisa menjadi penjual. Sementara bagi industri, 5G telah menjadi penggerak baru produktivitas.

“Ke depan, 5G akan memunculkan perangkat dan aplikasi baru yang menghadirkan pengalaman yang lebih imersif, seperti 5G New Calling dan 3D dengan mata telanjang. 5G juga mengantarkan era baru konektivitas super antar berbagai hal, menghadirkan kekuatan baru ke jaringan IoT dan mendorong bentuk produktivitas baru,” imbuhnya.

Meng menambahkan, 5.5G adalah langkah selanjutnya untuk 5G. Teknologi 5.5G menjanjikan kecepatan downlink 10 gigabit, uplink gigabit, kemampuan untuk mendukung 100 miliar koneksi, dan native AI.

“5,5G tidak hanya akan menghubungkan orang dengan lebih baik, tapi juga akan menciptakan peluang bisnis baru yang luar biasa dengan dukungan yang lebih terarah untuk kebutuhan industri dalam domain seperti IoT, penginderaan, dan manufaktur lanjutan,” ujar Meng.

Membawa 5G ke level berikutnya 

huawei 55G

Pengembangan 5G selanjutnya akan membutuhkan penemuan teknologi yang tepat untuk berbagai skenario dan melakukan rekayasa sistem yang lebih komprehensif. Hal ini juga memerlukan pendalaman lebih dalam ke dalam skenario industri, benar-benar memahami kelemahan pelanggan, dan mengadopsi pola pikir rekayasa sistem yang lebih holistik.

Menurut Meng, infrastruktur digital dunia cerdas masa depan akan sangat terintegrasi ke dalam setiap aspek kehidupan manusia, industri, dan masyarakat. Tidak akan didasarkan pada kemajuan dalam teknologi individu, melainkan pada sistem yang sangat masif dan kompleks, konvergensi berbagai elemen.

Ia mengibaratkan saat menonton pertandingan catur, kita bisa melihat gambaran besarnya. Tapi saat bermain catur, kita fokus pada detailnya. “Demikian pula, kemampuan sistematis untuk mengintegrasikan teknologi dan mengubah manajemen sangat penting untuk kesuksesan 5G di masa depan,” imbuhnya.

Meng berbicara tentang dua jenis kemampuan terintegrasi yang spesifik. Pertama, mengintegrasikan berbagai teknologi. Huawei dapat mencapai sinergi yang lebih besar di seluruh cloud, jaringan, edge, dan perangkat melalui desain yang sistematis dan inovasi lintas domain.

“Jika digabungkan dengan pengoptimalan di seluruh perangkat lunak, perangkat keras, chip, dan algoritma, kami dapat mengatasi tantangan tersebut terkait dengan pengembangan solusi kompleks untuk skenario industri yang sangat berbeda,” ujarnya.

Kedua, kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai pendekatan manajemen. Karena transformasi digital dan cerdas bukan hanya tentang teknologi itu sendiri, tetapi lebih tentang mengubah pendekatan terhadap manajemen.

“Menjadi digital membutuhkan pendefinisian ulang hubungan antara orang, peristiwa, hal-hal, dan teori, dan mengadopsi pendekatan manajemen yang lebih terbuka dan berwawasan ke depan untuk mengatasi tantangan masa depan,” pungkasnya.


Temukan konten gadget dan teknologi terbaru dari Gizmologi di Google NewsInstagramYouTube, dan TikTok.

Artikel berjudul Bos Huawei Sabrina Meng Ungkap Pengembangan 5,5G yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/GcQiyqo
via IFTTT