Jakarta, Gizmologi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Huawi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (AI) dan layanan cloud di sistem pendidikan nasional. Hal tersebut dilakukan guna membantu pemerintah merevolusi pendidikan 5.0 melalui penyediaan teknologi pendidikan terkini.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Prof. Nizam, mengungkapkan Perkembangan teknologi kecerdasan artifisial yang semakin masif berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia, tak terkecuali aspek pendidikan. Selain menunjang otomatisasi pekerjaan, pelibatan kecerdasan artifisial dapat membantu tenaga pengajar mempelajari dan menganalisis big data terkait pembelajaran.

“Kemendikbudristek menghargai kontribusi berkelanjutan Huawei sebagai mitra teknologi pemerintah di bidang pendidikan untuk mendorong fungsi dan fitur teknologi AI serta layanan cloud menjadi bagian utama dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan di masa depan. Karena teknologi pendidikan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” kata Nizam saat membuka Huawei Techday 2023, dalam keterangan pers, Senin (26/6).

Analisis data itu menjadi landasan berpijak bagi pihak penyelenggara pendidikan tinggi ketika menyusun kurikulum atau merekomendasikan pembekalan yang tepat kepada siswa untuk meningkatkan kapabilitas mereka. Sebaliknya, AI membantu siswa menavigasi laju kehidupan pendidikannya dengan lebih efektif dan efisien. Siswa dapat memahami dan mengelola keterbatasan mereka selama belajar.

Selain itu, AI dapat membantu pengelolaan porsi belajar mandiri sesuai minat siswa yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan formal perguruan tinggi. Sementara, layanan cloud berfungsi sebagai medium kegiatan belajar yang kolaboratif, memungkinkan mahasiswa bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Baca Juga: Huawei I Do Care Berbagi Hewan Qurban di 15 Kota

Kemendikbudristek Siap Memasuki Era Pendidikan 5.0

Kemendikbudristek
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Prof. Nizam

Dalam lingkup yang lebih besar, teknologi cloud memberikan dampak positif pada pengembangan kemampuan kolaborasi dan komunikasi mahasiswa, yang menjadi modal utama ketika terjun ke dunia kerja. Pada kesempatan yang sama, Direktur Hubungan Pemerintahan Huawei Indonesia Yenty Joman mengatakan investasi teknologi Huawei di Indonesia dapat menciptakan peningkatan kualitas sistem pendidikan yang signifikan.

“Pemanfaatan inovasi teknologi AI dan layanan cloud yang disediakan Huawei dapat membantu pemerintah merealisasikan target dan sasaran kebijakan pendidikan, sekaligus meningkatkan taraf hidup generasi muda,” kata Yenty.

Huawei Techday 2023 merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kemendikbudristek dan Huawei yang berperan sebagai wadah edukasi dan sosialisasi pemanfaatan solusi TIK di lingkup pendidikan tinggi. Huawei Techday melibatkan 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan tenaga pendidik profesional.

Sejauh ini, Huawei telah memberikan pelatihan, pembekalan dan sertifikasi kepada lebih dari 80.000 SDM TIK. Huawei Techday 2023 juga menggelar diskusi panel yang mengangkat tema “Utilisasi Kecerdasan Buatan pada Perguruan Tinggi: Potensi, Tantangan dan Peluang”. Diskusi itu melibatkan pembicara lintas sektoral yang berasal dari Kemendikbudristek, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Huawei dan KORIKA.

Artikel berjudul Era Pendidikan 5.0, Kemendikbudristek Gandeng Huawei Buat Optimalkan AI dan Cloud yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/3biYjvQ
via IFTTT