Jakarta, Gizmologi – Penyedia layanan Coworking Space, GoWork mengalami pertumbuhan bisnis secara pesat hingga dua kali lipat dibanding sebelum pandemi. Meski tidak merinci besaran pendapatan bulanannya, namun GoWork mampu mempertahankan tingkat retensi klien sebesar 85 persen secara tahunan.

Co-founder dan CEO GoWork Vanessa Hendriadi, menyebut pertumbuhan dicapai berkat layanan scale-as-a-service yang membantu korporasi menyiapkan kantor cabang secara fleksibel. Layanan ini dirilis GoWork merespons perubahan tren operasional beberapa perusahaan.

“Alasan mengapa kami berhasil di mana yang lain gagal adalah karena kami telah mengalami transformasi radikal untuk menyediakan dukungan korporat lengkap di berbagai kota di Indonesia,” ungkap Vanessa dalam keterangan resminya, Selasa (11/7/2023).

Dia tak memungkiri banyak pemain coworking space yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja dan gulung tikar selama pandemi. Namun, pihaknya justru dapat meningkatkan pendapatan bulanan mencapai lebih dari dua kali lipat sejak 2019-2023.

Terlebih saat ini, banyak startup maupun perusahaan menganut sistem kerja hybrid serta menyediakan kantor operasional kecil di berbagai daerah agar karyawannya tidak harus pindah ke Jakarta. “Kami juga bekerja sama dengan pemilik properti untuk merevitalisasi aset real estate mereka dengan membangun dan mengelola ruang kerja yang dinamis.”

GoWork mengklaim pengguna jasanya kini 95 persen perusahaan yang menempati coworking space GoWork, yakni start-up seperti Creative Capital, Tickled Media, dan Ula. Termasuk lembaga pemerintah, seperti PT Pegadaian yang menduduki beberapa lantai di beberapa lokasi GoWork di seluruh negeri.

Baca Juga: Jenius x EV Hive Coworking Space Fasilitasi Kalian yang Ingin “Kerja Zaman Now”

Penyedia Jasa Coworking Space GoWork

Coworking Space GoWork

Secara umum, industri coworking space tengah pulih pascaterpuruk selama pandemi. Riset dari Nexudus dan Yardi Kube menyebut, pada awal 2023 tingkat okupansi coworking space global berada di angka 64 persen, tumbuh dari angka 59 persen pada akhir 2021.

Okupansi untuk ruang pertemuan (meeting space) juga menjadi layanan yang terlaris seiring kembali menggeliatnya pertemuan bisnis secara offline. Hasilnya 77 persen responden mengaku sudah tak lagi merasakan dampak negatif dari pandemi, dan optimistis bisa menumbuhkan angka pendapatan perusahaan pada 2023.

Layanan lengkap B2B baru dari GoWork termasuk membantu perusahaan-perusahaan menemukan dan mendirikan kantor cabang di luar wilayah Jakarta. Di mana sebelum pandemi, keanggotaan GoWork hampir seluruhnya terdiri atas startup, usaha kecil dan menengah, serta pekerja lepas.

Hal ini dapat mempermudah pembentukan tim terdesentralisasi, fleksibilitas yang cepat dalam peningkatan atau pengurangan skala, serta dukungan langsung dalam berbagai departemen seperti sumber daya manusia, hukum, keuangan, dan lain-lain.

Artikel berjudul Bisnis Coworking Space Kembali Bangkit, GoWork Tumbuh 2x Lipat yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/0ObiM7r
via IFTTT