Jakarta, Gizmologi – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) angkat suara mengenai insiden kebocoran 35 juta data paspor warna negara Indonesia (WNI). Pihaknya juga sudah mendampingi Kementerian Hukum dan HAM untuk menusurli dugaan peretasan tersebut.

BSSN juga melakukan koordinasi dengan dengan tim PDN Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Direktorat LAIP (Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan) Kemenkominfo, CSIRT (Computer Security Incident Response Team) serta Pusdatin (Pusat Data dan Teknologi Informasi) Kemenkumham dan Ditjen Imigrasi.

“Hingga saat ini tim teknis BSSN bersama dengan tim teknis Kemenkumham sedang melakukan asistensi penanganan insiden, validasi dan investigasi atas dugaan insiden kebocoran data paspor WNI tersebut,” kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra dalam keterangannya, Jumat (7/7/2023).

Ariandi menambahkan BSSN bersama Kementerian Hukum dan HAM melakukan berbagai hal terkait dugaan kebocoran data. Termasuk melakukan investigasi dan memastikan keamanan data serta layanan sistem tetap berjalan normal.

Sebelumnya, Kominfo menyatakan belum bisa menyimpulkan adanya kebocoran data seperti yang dilaporkan. Meski begitu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong menyebut adanya perbedaan struktur data antara yang ditaruh di Pusat Data Nasional (PDN) dengan data yang diduga bocor.

Baca Juga: Kominfo Telusuri 35 Juta Data Paspor Indonesia yang Diklaim Bjorka

Kebocoran 35 Juta Data Paspor WNI

Kebocoran 35 Juta Data Paspor Indonesia

“Penelusuran dan penyelidikan masih akan terus dilakukan secara mendalam dan perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan kemudian,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Hacker Bjorka memegang hampir 35 juta data dari paspor masyarakat Indonesia. “All Indonesian passports issued by Directorate General of Immigration of Indonesia,” tulis Bjorka di saluran Telegram.

Diketahui bahwa data tersebut dijual seharga 10 ribu dollar AS atau sekitar Rp150 juta. Terdapat pula informasi mengenai kapasitas data compressed dan uncompressed sebesar 4GB, jumlah data sebesar 34.900.867, dibobol pada Juli 2023, format CSV, dan negara Indonesia

“Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009-2020,” ungkap pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, di akun Twitter pribadinya.

Artikel berjudul Bjorka Kembali Berulah Bocorkan 35 Juta Data Paspor, BSSN Angkat Suara yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/1EhW7cJ
via IFTTT