Jakarta, Gizmologi – Berkolaborasi dengan Usaha Kecil Mikro dan Menengah Perempuan Hebat Inspirasi Nusantara (UPRINTIS) Indonesia dan lokapasar Tokopedia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus mendorong literasi digital yang bermanfaat bagi perempuan, secara khusus bagi mereka pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengungkapkan, selain untuk memberdayakan dan menaikkan kelas UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan pada hilirnya, Bintang menyebut kolaborasi ini juga sebagai upaya menyelesaikan masalah kesenjangan antara perempuan dan laki-laki di bidang digital.

“Ketika berbicara akses teknologi ini juga menjadi pekerjaan rumah (PR), perempuan masih tertinggal dengan laki-laki. Semoga dengan modul ini kesenjangan perempuan di bidang digital bisa kita selesaikan,” kata Menteri Bintang di Tokopedia Tower, Rabu (12/7/2023).

Hal tersebut dikarenakan, masih minimnya peran perempuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Pasalnya sentimen dominasi laki-laki dan stereotipe gender saat masih mencari kerja hingga budaya patriarki yang masih mengakar.

Bintang juga turut membeberkan bahwa perempuan juga masih tertinggal dalam bidang pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penggunaan internet perempuan pada tahun 2022 sebesar 54,70 persen. Sedangkan laki-laki sebesar 60,40 persen.

Meski pengetahuan perempuan terhadap teknologi lebih rendah dari laki-laki, Bintang menyebut, sebanyak 64,5 persen dari total pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Ini artinya, literasi digital terhadap perempuan menjadi amat krusial, yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

“Ini artinya apa? Perempuan adalah kekuatan ekonomi nasional. Kami berharap agar modul ini dapat dimanfaatkan dan menjadi alat untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam mengembangkan usahanya,” papar Bintang.

Baca Juga: Tokopedia Dukung Work Life Integration Buat Perempuan di Industri Digital

Modul Literasi Perempuan Maju Digital

Menteri PPA berkolaborasi dengan Tokopedia

Selain jumlah UMKM perempuan mendominasi, Bintang juga menjelaskan bahwa UMKM merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah (Kemenkop UMKM) pada Maret 2021, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara mencapai 61,07 persen, atau senilai Rp8,5 triliun.

Artinya bila perempuan dibiarkan gagap teknologi, kondisi tersebut dikhawatirkan bisa berdampak pada perekonomian nasional, mengingat dunia bisnis kian hari menuntut pelaku usaha untuk melek digital. Bahkan menurutnya, saat ini ada 94 persen UMKM tidak menggunakan komputer dalam bisnisnya dan 80 persen belum menggunakan internet.

“Ada sebanyak 15,3 juta pelaku UMKM belum menggunakan platform digital untuk memasarkan produknya, dan hanya 24 persen pelaku UMKM yang telah memanfaatkan teknologi digital itu, angka ini tentunya memerlukan perhatian secara khusus,” tambahnya.

Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Kemen PPPA meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital untuk membantu UMKM berdaya di era digital saat ini. Modul itu berisi data-data seputar UMKM hingga tahapan dan kiat-kiat melakukan penjualan digital yang efektif. Modul tersebut dapat diakses secara daring melalui pusat edukasi penjual Tokopedia tanpa dipungut biaya.

“Selain terus melakukan berbagai pelatihan UMKM bersama kementerian dan lembaga lain, harapannya dengan modul ini kita bisa memperbaiki dan meningkatkan angka-angka tersebut menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Artikel berjudul Tokopedia Fasilitasi Modul Pembelajaran Perempuan Biar Melek Digital yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/PebMk8I
via IFTTT