Jakarta, Gizmologi – Perusahaan keamanan siber Fortinet, mengumumkan hasil analisis independennya dalam menyelesaikan insiden keamanan siber berbasis AI atau kecerdasan buatan. Hasilnya tim keamanan bekerja 86 persen lebih efisien secara operasional dalam mengurangi risiko siber dengan waktu yang lebih singkat.

John Maddison, Chief Marketing Officer and EVP, Product Strategy mengatakan bahwa untuk mengamankan permukaan serangan yang semakin meluas terhadap ancaman siber yang kian cepat, perusahaan harus meluncurkan solusi keamanan siber yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) pada pusat platform keamanan siber terintegrasi.

“Kami gembira bahwa ESG telah mengukur betapa signifikannya manfaat pendekatan Fortinet terhadap operasi keamanan (SecOps),” kata John dalam keterangan resmi yang diterima Gizmologi, Jumat (25/8/2023).

Dasar dari analisis ESG adalah wawancara mendalam dengan pengguna akhir. Usaha ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan masing-masing perusahaan dalam menangani fungsi operasi keamanan kritis, seperti waktu untuk mendeteksi, memvalidasi, dan mengisolasi insiden, serta waktu yang dibutuhkan untuk menginvestigasi insiden secara penuh dan menanggulanginya.

Bersama dengan dokumen teknis, studi kasus yang telah ada, analisis pihak ketiga, dan data industri, ESG dapat menentukan tolok ukur kualitatif dan kuantitatif dari fungsi-fungsi ini, khususnya potensi risiko, waktu, dan penghematan biaya rata-rata yang dapat diharapkan perusahaan.

“Melalui cara ini perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat tentang manfaat deteksi dan isolasi insiden terautomasi serta investigasi dan penanggulangan yang lebih luas,” tambah John.

Adapun waktu yang diperlukan Fortinet ketika Early detection and prevention/EDP ancaman berkurangan dari 168 jam (21 hari kerja). Bahkan ketika ancaman siber bisa terdeteksi, Fortinet bisa menanganinya kurang dari satu jam dan bahkan seringkali hanya dalam hitungan detik.

Baca Juga: Tren Kerja Hybrid, Fortinet Catat 94 Juta Serangan Siber di Indonesia

Fortinet Sanggup Selesaikan Insiden Keamanan Siber dalam waktu singkat

Penyelesaian insiden keamanan siber dari Fortinet
perangkat Fortinet

Teknologi EDP Fortinet meliputi FortiEDR, FortiDeceptor, FortiRecon, FortiSandbox, dan FortiNDR yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan analitik perilaku tingkat lanjut lainnya. “Waktu untuk mendiagnosis ancaman berkurang dari delapan jam menjadi 10 menit, dan waktu untuk mengisolasi ancaman berkurang dari 4,2 jam menjadi satu menit dengan menggunakan pendekatan terintegrasi Fortinet,” papar John.

Sedangkan untuk Central analytics and response automation/CARA, Waktu yang diperlukan untuk menginvestigasi ancaman berkurang dari 6 jam menjadi 1 menit (atau kurang). Hal ini memungkinkan berkat teknologi FortiAnalyzer, FortiSIEM, FortiXDR, FortiSOAR, dan pengelolaan layanan deteksi dan penanggulangan.

Artinya jika kita menggabungkan peningkatan produktivitas dan biaya dengan penghematan yang diperoleh dari pengurangan risiko, kita dapat memperkirakan waktu pengembalian investasi untuk Fortinet EDP adalah 1 hingga 2,5 bulan dan untuk kombinasi EDP dan CARA 1 hingga 1,7 bulan.

“Yang lebih penting lagi, waktu untuk memulihkan ancaman tersebut bisa dipangkas dari 12,5 jam menjadi 5–10 menit pada sebagian besar kasus,” imbuhnya.

Artikel berjudul Manfaatkan AI, Fortinet Mampu Selesaikan Insiden Keamanan Siber dalam 1 Jam yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/uVi4PZQ
via IFTTT