Jakarta, Gizmologi – Huawei mengklaim pihaknya siap mengantisipasi berbagai bentuk serangan siber pada ruang digital di Indonesia. Seperti apakah ancaman yang dimaksud?

Sebagai salah satu yang digadang-gadang masuk dalam jajaran negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia di tahun 2045 nanti, Indonesia harus diakui tengah menghadapi tantangan tersendiri dari sisi ruang digital. Dengan proyeksi tersebut, Huawei bersama berbagai pemangku kebijakan lainnya menyadari bahwa Indonesia memerlukan percepatan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan dalam mendukung produktivitas masyarakat yang aman di ruang digital.

Dalam “Seminar Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045” yang digelar baru-baru ini, disebutkan bahwa Indonesia mengalami 1,2 miliar serangan siber setiap tahunnya pasca pandemi. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari era sebelum pandemi sebesar 400 juta per tahun, di mana salah satu yang sedang marak adalah modus serangan malware melalui undangan pernikahan dalam bentuk apliksi.

Berdasarkan data Lemhannas RI, data yang tersimpan di ruang digital di seluruh dunia sudah mencapai 70 zetabit pada periode 2020-2022. Jumlah ini diprediksi bakal melonjak tajam seiring perkembangan pesat transformasi digital di setiap negara.

“Terjadi 2.200 serangan setiap menit di ruang siber yang sebagian menyasar data-data pribadi, korporasi dan niaga. Kondisi ini harus segara dibenahi dengan dukungan arsitektur yang komprehensif mulai dari regulasi hingga opsi teknologi. Huawei dapat berkontribusi besar dalam membantu pemerintah menyiapkan sistem keamanan data yang terbaik,” ujar Andi Widjajanto, Gubernur Lehamnas lewat keterangan resmi yang diterima Gizmologi, Kamis (17/8/2023).

ruang digital

Dalam menghadapi tantangan yang ada, Mohammad Rosidi, Direktur ICT Strategy and Business Huawei Indonesia mengklaim pihaknya terus berpartisipasi menciptakan pemerataan akses digital secara luas melalui pembangunan infrastruktur, serta pengembangan talenta digital yang memiliki literasi dan kemampuan yang memadai. Apalagi penguatan ruang digital yang aman merupakan tanggung jawab bersama segenap pemangku kepentingan dalam ekosistem digital.

“Komitmen Huawei dalam mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik saja. Melalui pilar komitmen ‘I Do Contribute’, Huawei ingin mengembangkan talenta TIK yang dapat berkontribusi besar terhadap proses transformasi digital di Indonesia, termasuk dalam mengantisipasi tantangan keamanan siber,” ujarnya.

Mengantisipasi Serangan Siber dengan Huawei Cloud

Sebagai informasi, Huawei telah mendirikan lebih dari 1.900 akademi TIK di lebih dari 110 negara dan wilayah, di mana Indonesi menjadi salah satunya. Akademi digital Huawei ini mampu melatih lebih dari 150.000 siswa di seluruh dunia setiap tahunnya. Di Indonesia, Huawei ASEAN Academy telah berdiri dan beroperasi, serta siap untuk merealisasikan komitmen Huawei dalam mencetak 100 ribu talenta TIK Indonesia hingga 2025 mendatang.

“Huawei telah memberikan pelatihan, pembekalan dan sertifikasi kepada lebih dari 83.000 penerima manfaat. Keberadaan SDM yang menguasai bidang TIK menjadi kunci penting bagi Indonesia mewujudkan visi besar sekaligus meningkatkan daya saing,” ungkap Rosidi.

Dengan perkembangan transformasi digital yang kian pesat di Indonesia, Rosidi menilai, perlu diimbangi dengan pemanfaatan sistem keamanan yang tinggi untuk menjaga privasi dan keamanan arus pertukaran data yang semakin deras. Itulah sebabnya, pihaknya menyematkan sistem keamanan Huawei Cloud yang telah memiliki lebih dari 80 sertifikat keamanan global.

Baca juga: Huawei Siap Hadirkan MatePad 11.5, Tablet Rasa Laptop yang Lebih Terjangkau

“Huawei Cloud mempunyai manajemen risiko yang dinamis dan berbasis AI untuk mengatasi dan menghindari ancaman siber. Sistem keamanan otomasi menciptakan kesiapsiagaan layanan cloud kami dalam mengantisipasi tantangan keamanan siber yang terus meningkat dan makin kompleks,” pungkas Rosidi.

 

 

Artikel berjudul Mengalami 1,2 Miliar Serangan Siber, Huawei Siap Bantu Mengamankan Ruang Digital di Indonesia yang ditulis oleh Chandra Wirawan pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/4PGyKXf
via IFTTT