Jakarta, Gizmologi – Tren kripto dan Bitcoin mengalami penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2023. Meski kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, Reku mendorong para investor agar tetap optimis jelang proses halving di 2024.

Robby selaku Co-Founder dan Chief Compliance Officer (CCO) Reku mengatakan Bitcoin dan aset kripto lainnya mengalami volatilitas signifikan hingga September tahun ini. Kendati demikian, para investor perlu bersabar menantikan peristiwa Halving yang dijadwakan akan terjadi pada tahun 2024 mendatang.

“Investor tetap berani berinvestasi di Bitcoin untuk jangka panjang karena berharap di tahun 2024, setelah halving, Bitcoin akan kembali menunjukkan dirinya sebagai instrumen investasi yang menjanjikan bagi semua pemegang aset kripto,” kata Robby dalam gelaran Bitcoin Outlook 2024, Kamis (5/10).

Dijelaskannya, Halving merupakan peristiwa yang terjadi 4 tahun sekali ketika jumlah Bitcoin yang diberikan kepada para miner telah berkurang setengahnya. Secara historis, halving Bitcoin di tahun 2013 mencatat peningkatan harga Bitcoin hingga 93,1 kali setara Rp164 juta.

Kemudian Halving di tahun 2017, harga Bitcoin meningkat 30,1 kali yang membuat Bitcoin mencapai level Rp300 juta. “Investor jangka menengah hingga jangka panjang tetap mengakumulasi Bitcoin, terutama untuk mempersiapkan halving,” ungkap pria yang juga menjadi Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) itu.

Namun, sebelum terjadinya lonjakan harga atau dikenal dengan istilah to the moon ini, Robby mengimbau masyarakat perlunya mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi bearish. Sehingga pada momen halving di 2024 mendatang, Bitcoin diproyeksi akan meningkat sebanyak 4,2 kali.

Baca Juga: Prediksi Pasar Kripto Agustus 2023: Koreksi Bitcoin Hingga Potensi Altcoin

Investor Menanti Proses Halving di 2024

Menanti Halving di 2024

Dikatakan Analis kripto Afid Sugiono yang juga anggota tim Reku bahwa Bitcoin selalu mengalami kenaikan harga yang signifikan setelah setiap halving. “Bitcoin memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.”

Lebih lanjut, Afid memberikan peringatan bahwa Bitcoin masih merupakan aset yang sangat berisiko, terutama bagi investor pemula. Dia menyarankan agar calon investor memahami risiko dan memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi blockchain serta faktor-faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar kripto.

Meskipun Bitcoin masih menghadapi tantangan dan fluktuasi harga yang tinggi, para narasumber pada diskusi publik ini menyuarakan keyakinan mereka akan masa depan yang cerah bagi mata uang kripto yang paling terkenal di dunia ini. Investasi dalam Bitcoin tetap menjadi topik menarik dan relevan dalam industri aset kripto yang terus berkembang.

“Tidak ada kata terlambat untuk memulai investasi, tetapi penting untuk memahami dasar-dasar teknologi, menganalisis kondisi makroekonomi, dan memahami konsep Halving Day,” ujar Afid.

Artikel berjudul Bitcoin Masih Lesu, Reku Dorong Investor Tetap Optimistis Jelang Halving di 2024 yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/uqcagwQ
via IFTTT