Terra Drone Indonesia ok

Produksi dan transportasi minyak mentah di Indonesia telah lama mengalami beberapa permasalahan keamanan, seperti contohnya pencurian. Pencurian minyak mentah ini biasanya dilakukan dengan modus illegal tapping dan pengeboran sumur ilegal.

Aksi illegal tapping dengan modus membocorkan pipa yang aktif ini bisa mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar pipa menjadi tercemar. Apabila tidak ditangani dalam waktu cepat, akan terjadi pencemaran lingkungan yang masif hingga kebakaran. Begitupun dengan pengeboran sumur minyak ilegal.

Baca juga: DJI Mini 2, Drone Kompak & Ringan dengan Perekaman 4K

Dilansir dari detik.com, kepala SKK Migas memperkirakan total produksi minyak dari sumur ilegal ini mencapai 10 ribu barel per hari. Negara mengalami kerugian yang sangat besar bukan hanya aksi pengeboran minyak ini, tapi juga penanggulangan pencemaran lingkungan karena tumpahan minyak, memakan biaya yang besar.

Cara konvensional yang dilakukan oleh perusahaan minyak dalam mencegah pencurian minyak dengan menggunakan tenaga pengamanan yang melakukan patroli 24 jam. Namun, jaringan pipa sangat panjang dan hanya bisa diakses di beberapa bagian saja. Sehingga pelaku pencurian memanfaatkan area-area yang sulit dijangkau tersebut untuk melakukan aksinya. Tidak hanya kendala akses, potensi-potensi bahaya juga dapat timbul dari pelaku pencurian minyak itu sendiri.

Drone fixed wing untuk pengawasan tambang minyak

Drone
Menurut Michael Wishnu Wardana, CEO Terra Drone Indonesia, cara baru yang bisa membantu kegiatan pengawasan jaringan pipa dan tambang minyak ilegal ini adalah dengan memanfaatkan drone. Pesawat tanpa awak ini memiliki kemampuan menjangkau area yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak mungkin diakses dengan metode konvensional.

“Dengan drone, perusahaan bisa mengumpulkan informasi yang lebih akurat mengenai lokasi di mana terjadinya illegal tapping dan pengeboran ilegal. Nantinya perusahaan migas dapat mengalokasikan personel hingga kebutuhan lain untuk melakukan penindakan,” ujar Michael.

Selain pemanfaatan drone untuk kegiatan inspeksi, drone juga dapat melakukan pengawasan udara menggunakan drone untuk jaringan pipa maupun tambang minyak ilegal. Salah satu teknologi dari Terra Drone Indonesia juga sudah beberapa kali melakukan pengawasan dan patroli untuk pipa minyak, dengan kemampuan jelajah tinggi berkisar 30 km – 40 km.

Durasi terbang drone ada di sekitar 2 – 3 jam dengan tinggi terbang di atas 200 meter. Drone berjenis fixed wing yang biasa digunakan untuk pengawasan digabungkan dengan kamera yang dapat mentransmisikan video jarak jauh. Dengan pemanfaatan drone yang rutin digunakan, perusahaan migas dapat melakukan pengawasan dan penindakan yang lebih baik dan menekan aktivitas pencurian minyak, baik illegal tapping maupun tambang minyak ilegal.



from Gizmologi https://ift.tt/39hdEty
via IFTTT