Jakarta, Gizmologi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang menggalakkan program digitalisasi sekolah. Untuk mendukung program ini, ratusan ribu laptop pelajar Kemendikbud buatan dalam negeri dan perlengkapan TIK lainnya akan dibagikan.

Pemerintah telah menetapkan spesifikasi laptop pelajar Kemendikbud yang kemudian menjadi acuan para vendor laptop dalam negeri. Spesifikasi tersebut tercantum dalam lampiran Peraturan Mendikbud no. 5 tahun 2021 tentang juknis operasional dana alokasi khusus fisik bidang pendidikan.

“Pengadaan barang TIK untuk digitalisasi pendidikan ini mendukung produk dalam negeri (PDN) sehingga sejalan dengan program pemerintah agar kita menjadi penggerak kemajuan negeri kita sendiri,” jelas M. Samsuri, Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek, pada siaran pers di Jakarta (30/7).

Baca juga: Laptop Merah Putih Bisa Bersaing dengan Brand Luar, Asalkan..

Pemerintah menganggarkan Rp3,7 triliun

laptop pelajar kemendikbud chromebook anete-lusina-OqkJRauvYXo-unsplash
Ilustrasi Laptop Chromebook (Foto: Unsplash/anete-lusina)

M Samsuri menambahkan, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, spesifikasi laptop yang tertulis dalam juknis tersebut adalah harga standar minimal. Sehingga, sangat mungkin jika spesifikasi laptop yang dibeli oleh sekolah lebih tinggi dari standar yang ditetapkan.

Pemerintah menganggarkan Rp3,7 triliun yang terdiri dari dua alokasi. Pertama dari anggaran Kemendikbudristek (APBN Pusat) senilai Rp1,3 triliun. Kedua senilai Rp2,4 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2021. Peralatan tersebut tidak hanya laptop pelajar, tetapi juga perangkat pendukung TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) lainnya.

Pembelanjaan TIK melalui APBN tahun 2021 senilai Rp1,3 triliun digunakan untuk memenuhi kebutuhan 12.674 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB, yaitu untuk pembelian 189.840 laptop pelajar Kemendikbud. Selain itu juga 12.674 access point, 12.674 konektor, 12.674 proyektor, dan 45 speaker

Sementara pembelanjaan TIK melalui DAK Fisik (merupakan anggaran dari pemerintah pusat yang ditransfer ke pemerintah daerah) senilai Rp2,4 triliun tahun 2021 telah diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 5 tahun 2021.

Alokasi ini mengatur rencana pembiayaan bagi 16.713 sekolah berupa 284.147 laptop produksi dalam negeri dengan sertifikat TKDN dan juga peralatan pendukungnya seperti 17.510 wireless router, 10.799 proyektor dan layarnya, 10.799 konektor, 8.205 printer, dan 6.527 scanner.

Dalam Permen tersebut tertulis spesifikasi peralatan TIK yang dibutuhkan dan jumlah barang yang diterima masing-masing sekolah terdiri dari SD, SMP, SMA, SMK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Spesifikasi dan Harga Laptop Pelajar Kemendikbud

laptop pelajar kemendikbudKetentuan spesifikasi laptop pelajar tertuang di dalam Peraturan Mendikbud Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Reguler Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021. Secara rinci spesifikasi minimalnya yakni:

Tipe prosesor core: 2, frekuensi: > 1,1 GHz, Cache: 1 M
Memori standar terpasang: 4 GB DDR4
Hard drive: 32 GB
USB port: dilengkapi dengan USB 3.0
Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
Tipe grafis: High Definition (HD) integrated
Audio: integrated
Monitor :11 inch LED
Daya/power: maksimum 50 watt
Operating system: chrome OS
Device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang)
Masa Garansi: 1 tahun

Sementara itu mekanisme pembeliannya adalah memakai sistem e-purchasing melalui e-catalog, bukan tender. Pihak Kemendibud menyatakan, setiap pihak yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan pengadaan barang/jasa ini wajib mengikuti proses lelang untuk kemudian bisa terdaftar dan menyediakan produk dalam e-katalog sesuai standar Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Selain itu pihak industri TIK dalam negeri yang akan berpartisipasi untuk menyediakan produk TIK juga harus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian sehingga produknya memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Yang selanjutnya menjadi sorotan adalah harga yang diterapkan oleh vendor. Maka, kami mengunjungi situs e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Situs yang beralamat di e-katalog.lkpp.go.id tersebut menampilkan daftar harga berbaga perangkat yang bisa digunakan untuk pengadaan barang pemerintah. Termasuk laptop pelajar Kemendikbud. Menariknya, harga yang dibanderol terbilang jauh lebih tinggi dari harga pasaran.

Merek Tipe TKDN Harga
ZYREX ZYREX CHROMEBOOK 360-1 36,89% Rp 7.140.000,00
ZYREX ZYREX CHROMEBOOK M432 (5) 37,90% Rp 6.850.000,00
ZYREX ZYREX CHROMEBOOK M432-1 37,09% Rp 5.975.000,00
ZYREX ZYREX CHROMEBOOK M432-2 37,09% Rp 6.450.000,00
ADVAN ADVAN CHROMEBOOK 116 25,93% Rp 6.499.000,00
SUPERTONE SPC SPC CHROMEBOOK X1 MINI 32,32% Rp 6.490.000,00
EVERCOSS EVERCOSS CHROMEBOOK (CB1 25,2% Rp 6.800.000,00
AXIOO AXIOO CHROMEBOOK 37,64% Rp 6.499.000,00
AXIOO AXIOO  CHROMEBOOK+HDMI 37,64% Rp 6.699.000,00
AXIOO AXIOO CHROMEBOOK 360 37,64% Rp 6.849.000,00
ACER ACER CB311_9HT 26,67% Rp 6.750.000,00

Jika menilik dari tabel harga di atas, harga termurah adalah Rp5,9 jutaan sedangkan yang paling mahal Rp7 juta. Keduanya dipasarkan oleh Zyrex yang memiliki varian tipe paling banyak, meski setelah kami cek, perbedaan spesifikasi cukup tipis, hanya tipe prosesor Intel yang dipakai.

Nah, jika kita menelusuri situs belanja seperti Tokopedia, maka akan dengan mudah menemukan spesifikasi laptop pelajar yang setara dengan ditetapkan Kemendikbud, tetapi dengan harga jauh lebih murah. Berikut ini contoh beberapa laptop Chromebook dengan spesifikasi minimal sesuai ketentuan Kemendikbud yang kami temui di Tokopedia:

  • Asus Chromebook C423 N3350 4GB 128GB (64+64) 14.0: Rp3.899.000
  • Asus Chromebook Flip C214MA 4GB 64GB: Rp4.850.000
  • ASUS Chromebook14  Intel N3350 4GB 128GB: Rp3.899.000
  • Samsung Chromebook 4 Laptop 11″6 HD 32GB 4GB Garansi SEIN: Rp4.499.000
  • Lenovo Chromebook 14e AMD A4 4GB 32GB 14.0FHD – 8GB 128GB: Rp3.999.000

Opini penulis:

Dari selisih harga yang jauh di atas pasar tersebut, tentu menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Mengapa harga laptop pelajar yang dipasar di e-katalog tersebut sedemikian mahal? Bisa selisih minimal Rp 2 juta dibanding harga pasar. Kemana larinya keuntungan sebesar itu?

Tentu saja kita mengapresiasi langkah pemerintah dalam menyediakan perangkat pendukung belajar. Namun jika harganya menjadi tidak masuk akal, apakah tidak sayang menghambur-hamburkan uang negara. Lebih baik jika setiap pengeluaran dipastikan seefisien mungkin. Sehingga dana pemerintah bisa digunakan untuk hal lain yang tak kalah penting. Termasuk infrastruktur jaringan, pengelolaan Covid-19 dan sebagainya.



from Gizmologi https://ift.tt/2V2CjOi
via IFTTT