SheHacks 2021

Jakarta, Gizmologi – Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi makin tinggi. Google memahami kondisi tersebut dengan mengumumkan hibah senilai US$2 juta atau senilai USD 28,8 miliar kepada INCO untuk mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia.

Namun hibah ini bukan berupa uang kas, sebagaimana Kartu Prakerja yang hanya bisa dipakai untuk mengikuti pelatihan. Hibah ini, yang diberikan oleh lengan filantropi perusahaan Google.org, akan membantu INCO melatih 10.000 orang Indonesia melalui program Google IT Support Certificate di platform pembelajaran online Coursera.

Baca juga: Platform Aset Kripto “Luno” Raih Pendanaan Rp9,9 triliun dari Google dan Softbank

Alih-alih bekerja sama dengan institusi lokal yang lebih mengerti kondisi seperti apa, Google.org memilih bekerja sama dengan lembaga internasional yaitu INCO. Perusahaan asal Perancis ini pun tidak bisa bekerja langsung. Sebagai penerima hibah Google.org, INCO berpartner dengan – lagi-lagi lembaga global-  Yayasan Plan International Indonesia.

Beasiswa Google IT Support Certificate di Coursera 

AVvXsEgbZ9UOhKlw3G5LfXle gH4WP0fyh6Fy2kzb4Y A8eGFMph0hcUQ ZhDA3fRsCJv1 XU8PFO

Menurut Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, Google IT Support Certificate adalah sertifikat karier level profesional yang paling dicari di Coursera. “Program ini memberikan kemampuan siap kerja dan landasan yang bagus untuk memulai karier baru. Dukungan Google pada INCO akan membantu memberdayakan generasi muda agar dapat memanfaatkan banyaknya peluang kerja di perekonomian digital yang sedang tumbuh pesat ini,” kata Randy saat memberi sambutan di ajang Google for Indonesia secara virtual di YouTube Google Indonesia (2/12).

Google.org melalui INCO dan Plan International menyediakan beasiswa IT Certificate melalui program bernama INCO Academy – Work in Tech. Mereka juga akan membantu para peserta program yang kurang beruntung untuk menyelesaikan kursus online tersebut dengan sukses. Selain itu, Google.org akan membantu memfasilitasi upaya sukarela dari karyawan Google dan menyediakan donasi non-finansial untuk membantu para peserta program saat menjalani kursus online.

Randy menambahkan, Google IT Support Certificate dapat membantu orang-orang Indonesia mendapatkan kemampuan yang diperlukan untuk memulai karier sebagai system analyst, database administrator, network engineer, IT specialist, atau teknisi help desk.

“Kami harap akses ke kredensial karier ini dapat mempermudah anak muda dalam mengatasi tantangan yang dihadapi seiring perekonomian kita beranjak keluar dari pandemi,” imbuhnya.

Bantuan USD10 Juta Melalui Kiva

Selain beasiswa IT, Google juga memberikan informasi terbaru tentang Small Business Resilience Fund yang diluncurkan pada 2020 melalui kemitraan dengan Kiva, lembaga nonprofit yang berbasis di San Francisco(AS) dengan kantor di Bangkok, Nairobi, dan Portlandia.

Dari US$10 juta modal pinjaman yang disediakan tahun lalu bagi usaha kecil di seluruh Indonesia, tahap pertama sejumlah US$3,5 juta akan diberikan kepada partner keuangan mikro kami, Komida. Kooperasi dengan 324 cabang di 13 provinsi ini memiliki spesialisasi dalam pemberian pinjaman hingga 20 juta rupiah kepada perempuan pra-sejahtera di kawasan pedesaan yang ingin memulai usaha sendiri.

“Kolaborasi Google dengan KIVA, sebuah organisasi nirlaba internasional, bekerja sama dengan berbagai mitra lokal termasuk Koperasi Mitra Dhuafa (Komida), telah menyalurkan bantuan pembiayaan dengan bunga rendah dengan nilai USD 10 juta atau Rp 147 miliar. Angka ini memang kecil dibandingkan program pemerintah yang mencapai tadi UMI 17 Triliun namun ini sangat membantu terutama di dalam mengisi kantong kantong, di dalam membantu UMKM yg begitu besar di Indonesia, dengan kerjasama antara pemerintah yg telah memberikan perhatian luar biasa bagi UMKM melalui program program pemberdayaannya dan juga swasta termasuk dengan menggunakan teknologi digital kita berharap agar ekonomi Indonesia terutama UMKM dapat pulih dan bangkit kembali,” terang Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia.

“Sejak 2004, Komida telah melayani 810.000 anggota perempuan dari keluarga berpendapatan rendah,” jelas Slamet Riyadi, Managing Director dan Founder Komida. “Visi kami adalah menjadi kooperasi keuangan mikro utama yang memberikan bantuan finansial dan non-finansial kepada perempuan berpendapatan rendah untuk membantu mereka dengan cepat membangun penghasilan rumah tangga yang lebih baik, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka.”



from Gizmologi https://ift.tt/3rtYVow
via IFTTT