Jakarta, Gizmologi – Pasar aset kripto di pertengahan tahun 2022 ini cenderung menurun. Terlebih pada pekan ini yang sangat bergejolak, sehingga perlu tahu tips trading crypto yang tepat. Para investor aset kripto tidak perlu terlalu khawatir dengan kondisi ini. Karena market yang sedang menurun atau biasa disebut sebagai market bearish tidak selamanya selalu buruk.

Berdasarkan data Coingecko pada hari Jumat, 13 Mei 2022 pukul 10.00 WIB, harga Bitcoin berkisar sekitar Rp447.100.000, Ethereum di kisaran Rp30.670.000, dan BNB di harga Rp4,49 juta.

Sementara aset kripto Terra (Luna) telah membetot perhatian dunia sejak beberapa hari yang lalu, konsisten turun 99% setiap hari. Seminggu yang lalu tanggal 6 Mei harganya Rp 1.173.941 turun ke jurang hingga hari ini hanya di kisaran Rp0,121235. Hal ini membuat banyak investor kripto mengalami kerugian ratusan juta dalam waktu sekejap. Bahkan sampai ada rumor ada yang bunuh diri walau masih perlu diteliti kebenarannya.

Menurut Oscar Darmawan, CEO Indodax, penurunan harga kripto pada dasarnya terjadi karena aksi jual yang terjadi lebih banyak daripada aksi beli oleh para investor. Sehingga penawaran yang ada di pasar lebih banyak daripada permintaannya. Namun, aksi jual besar besaran ini tentu terjadi akibat sentimen negatif yang terjadi belakangan ini.

“Saya pikir sentimen negatif yang menyebabkan kripto menurun beberapa hari terakhir terjadi karena kebijakan kenaikan suku bunga The Fed. Kebijakan ini bertujuan untuk meredam inflasi di Amerika yang sedang melonjak. Oleh karena itu, tidak heran jika para “whales” (sebutan untuk investor yang berinvestasi di kripto dalam jumlah besar sehingga dampak nya bisa terasa di pasar) memilih untuk menjual aset kripto nya dan keluar terlebih dahulu,” jelas Oscar.

Melihat pasar kripto yang sedang menurun cukup signifikan, ia menilai bahwa investor cenderung menunggu sehingga pergerakan dari pasar kripto sendiri cenderung bergerak lambat untuk bullish kembali.

Tips trading crypto saat pasar bergejolak

Bursa Kripto Indonesia
Ilustrasi aset kripto (Foto: 123rf/Bjorn Beheydt)

Di masa seperti ini, ada beberapa tips trading crypto yang bisa digunakan ketika menghadapi market yang sedang bearish. Simak ulasannya berikut ini.

1. Money management

Dalam trading kripto atau apapun, money management adalah hal yang sangat penting baik itu ketika kondisi market sedang bearish ataupun bullish. Jika seorang investor memiliki money management yang baik, maka bagaimanapun kondisi market tidak akan terlalu berpengaruh terhadap dirinya.

Bahkan, jika seseorang memiliki money management buruk, ketika market sedang hijau sekalipun ia tidak akan menuai profit. Maka, seseorang perlu memiliki money management yang baik sehingga bisa paham kapan waktu kembali masuk ke pasar sesuai dengan budget dan rencana investasi yang sudah dibuat.

Selain itu, pastikan uang yang digunakan tak melewati batas anggaran untuk trading kripto. Penting untuk menetapkan berapa modal atau anggaran yang cocok dengan kemampuan ketika ingin memulai trading atau investasi aset kripto. Jangan pernah memakai uang panas untuk membeli aset kripto.

Contoh money management adalah alokasi aset dari awal. Dengan modal misalnya Rp10 juta harus ditentukan dari awal untuk beli berapa banyak koin atau token. Misalnya beli 5 koin masing-masing Rp2 juta, jangan langsung semuanya. Beli sedikit-demi sedikit, tetap sisakan dalam bentuk cash atau stablecoin.

2. Tak buru-buru membeli

Tips trading kripto selanjutnya saat market sedang merah adalah tidak tergesa-gesa untuk membeli karena nilainya sedang turun atau menggunakan taktik average down. Pada trader harus sangat berhati-hati ketika ingin menambah asetnya lagi. Harus sangat mencermati dengan memahami analisa teknikal dan sentimen pasar, karena bisa saja ketika membeli ketika nilai jatuh, justru seperti menangkap pisau jatuh. Ini yang banyak terjadi pada kasus investor yang membeli Terra (Luna). Dianggap sudah murah karena turun banyak, ternyata masih turun terus.

Ilustrasi reksa dana di Ovo invest
Ilustrasi investasi (Foto: 123rf/solarseven)

3. Buy the dip

Kemudian untuk tips trading crypto yang ketiga, investor juga bisa memanfaatkan kondisi ini dengan membeli kripto karena harganya yang sedang terdiskon. Istilah ini kerap disebut sebagai buy the dip. Kondisi buy the dip ini biasa dilakukan oleh beberapa institusi investor seperti Microstrategy Inc ataupun negara El Salvador yang sudah beberapa kali membeli bitcoin untuk cadangan devisa negaranya ketika harga nya sedang terdiskon. Setelah investor membeli kripto tersebut, investor bisa menyimpan, dan menjualnya saat harganya naik nanti.

Sering kali saat penurunan market seperti ini, ada saat dimana harga Bitcoin dan lain-lain tiba-tiba meningkat drastis dan justru tidak lagi turun. Menurut Oscar, penurunan seperti ini masih belum terlalu mengkhawatirkan. Para analis masih menyebutkan bahwa masih ada kemungkinan besar Bitcoin dan kripto lain naik secara tiba-tiba dan drastis. Jika dilihat secara historis pun pattern bearish seperti ini tetap akan terjadi dan kemungkinan besar akan diikuti dengan All Time High kembali nanti.

Pengecualian mungkin terjadi pada aset kripto Luna yang sepertinya akan sangat kesulitan untuk naik ke kondisi semula. Terlebih beberapa bursa kripto seperti Binance, Crypto.com hingga Pintu sudah menangguhkan perdagangan aset yang terkait kedua kripto itu.

Dengan menggunakan trik buy the dip, investor bisa meningkatkan portofolio kriptonya. Meskipun investor ingin melakukan teknik buy the dip, disarankan agar tetap berhati hati. Tetap menggunakan uang dingin, memilih aset kripto yang berfundamental bagus dan memiliki kapitalisasi besar, dan berpatokan terhadap trading plan yang sudah dibuat.

4. Short token

Terakhir, tips trading crypto adalah investor dapat melihat aset kripto lain yang tidak terpengaruh dengan turunnya harga Bitcoin. Sejumlah platform bursa kripto memberikan pilihan kepada para member dengan berinvestasi di short token. Sistem Short token ini adalah kebalikan dari suatu aset kripto. Jika kriptonya turun, maka kripto short token akan naik dan begitu pula sebaliknya.

Beberapa contoh short token seperti HEDGE, BEAR, DOWN. BNBHEDGE dan BNBDOWN yang merupakan short token dari BNB, ETHHEDGE yang merupakan short token dari Ethereum, XRPHEDGE dan XRPDOWN yang merupakan short token dari Ripple, dan sebagainya.

 



from Gizmologi https://ift.tt/LeWa6AQ
via IFTTT