Amerika Serikat, Gizmologi – TikTok bisa dibilang sebuah fenomena digital yang membuat penggunanya kecanduan untuk terus menjelajahinya. Namun, bukannya senang, justru pihak TikTok menyerukan penggunanya untuk membatasi penggunaan.

Ya, melalui laman resminya, Kamis (9/6/2022), TikTok mendorong penggunanya untuk melakukan hal lain daripada menghabiskan waktu membuat konten video pendek dan menjelajahi aplikasinya. Selain itu, pihaknya juga mengumumkan beberapa langkah untuk membantu penggunanya mengembangkan kebiasaan digital yang positif.

“Kami mendorong orang untuk berpikir lebih sadar tentang mengembangkan kebiasan digital yang positif,” demikian pernyataan resmi TikTok.

Adapun langkah itu adalah dengan meluncurkan fitur yang membatasi waktu pemakaian setiap hari. Dengan begitu, pengguna bisa memutuskan berapa banyak waktu yang ingin dihabiskan di aplikasi tersebut setiap hari.

Bahkan dalam beberapa minggu ke depan, aplikasi ini akan memperkenalkan fitur untuk mengontrol berapa banyak waktu yang dihabiskan dalam sekali duduk dengan mengaktifkan fitur ini secara teratur. Nantinya akan muncul perintah yang akan mengingatkan orang untuk beristirahat setelah screen-time alias aktif terus-menerus

Tiktok Fitur TikTok Fitur

“Dasbor waktu penggunaan kami yang terbaru akan memberikan data kepada komunitas kami tentang berapa banyak waktu yang mereka habiskan di TikTok dengan ringkasan waktu harian yang mereka habiskan, beberapa kali membuka aplikasi, dan perincinan waktu siang dan malam. Pengguna bisa memilih notifikasi mingguan untuk meninjaunya,” jelas TikTok.

TikTok Membuat Anak Muda Kecanduan Online

Langkah TikTok meluncurkan inisiatif ini kemungkinan besar setelah “disentil” Pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya, Donald Trump yang kala itu masih menjadi orang nomor satu di sana pernah mengancam akan memblokir aplikasi tersebut.

Hal ini dikarenakan, ada data yang menyebut bahwa pengguna TikTok yang berusia 13-17 tahun telah menghabiskan waktu lebih dari 100 menit sehari untuk aktif di aplikasi tersebut. Dengan kehadiran fitur baru tersebut diharapkan bisa membatasi penggunaan.

Setidaknya demikian yang diharapkan Carolyn Bunting MBE, CEO Internet Matters yang mengacu pada penelitiannya, di mana pengguna yang berusia muda sangat menyambut fitur terbaru tersebut, karena dianggap bisa mendorong mereka mereka berpikir kritis mengenai waktu yang dihabiskan secara online dan mengelola waktu yang dihabiskan di aplikasi tersebut.

Baca juga: TikTok Merusak Mental Anak Muda

“Hal ini penting, agar mereka bisa mengendalikan pengalaman online mereka dan membantu membuat pilihan. Kami berharap TikTok mengembangkan fitur lebih lanjut yang akan mengutamakan kesejahteraan anak-anak,” ungkapnya.



from Gizmologi https://ift.tt/VTO9fnY
via IFTTT