Jakarta, Gizmologi – Tekanan justru membuat semakin kuat. Setidaknya, itu yang terjadi pada Huawei. Raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut baru saja merilis Laporan Tahunan 2022. Kinerja Huawei dilaporkan stabil sepanjang tahun 2022, menghasilkan pendapatan CNY642,3 miliar (sekitar Rp1.446 triliun) dan laba bersih CNY35,6 miliar (Rp80,2 Triliun).

Jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, kinerja Huawei ini cukup berhasil meningkatkan pendapatan di mana tahun 2021 sebesar 636,8 miliar yuan (sekitar Rp1.400 triliun). Namun, untuk laba bersihnya mengalami penurunan signifikan dibanding sebelumnya. Pada tahun 2021, laba bersih Huawei mencapai 113,7 miliar yuan atau sekitar Rp256 triliun.

Baca juga: Pendapatan Huawei di 2021 Capai Rp1.400 triliun

Sebagai perusahaan teknologi, Huawei sangat “getol” dalam hal riset dan pengembangan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 25% dari pendapatan dipakai untuk R&D. Perusahaan melaporkan terus memperkuat investasinya dalam R&D, dengan pengeluaran tahunan sebesar CNY161,5 miliar pada tahun 2022. Angka tersebut mewakili 25,1% dari pendapatan tahunan perusahaan dan menjadikan total pengeluaran R&D selama 10 tahun terakhir menjadi lebih dari CNY977,3 miliar.

Huawei Seperti Bunga Plum

Mr Eric Xu Huawei
Eric Xu, Rotating Chairman Huawei,

Eric Xu, Rotating Chairman Huawei, pada konferensi pers laporan tahunan perusahaan akhir pekan lalu yang mengatakan pada tahun 2022, faktor eksternal yang menantang dan faktor non-pasar terus mempengaruhi operasi kinerja Huawei.

“Di tengah badai ini, kami terus bertahan, mengerahkan segenap daya untuk kelangsungan bisnis dan terus melayani pelanggan kami. Kami juga berusaha keras untuk memelihara panenan-menghasilkan aliran pendapatan yang stabil untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan fondasi bagi pengembangan di masa depan,” ujar Eric Xu.

Menurut Xu, tahun 2023 akan menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan Huawei yang berkelanjutan. Ia mengibaratkan bunga plum cenderung tumbuh lebih manis di musim dingin yang terdingin. “Saat ini, Huawei seperti bunga plum. Meskipun benar bahwa kami tengah menghadapi tekanan yang cukup besar, kami memiliki apa yang diperlukan untuk bangkit dengan peluang untuk tumbuh,” imbuhnya.

Ia menambahkan, modal yang dimiliki untuk tumbuh adalah portofolio bisnis yang tangguh, keunggulan kompetitif yang unik, kepercayaan kuat dari para pelanggan dan mitra, serta keberanian untuk berinvestasi secara besar-besaran di bidang R&D. “Kami yakin dengan kemampuan kami untuk mengatasi tantangan apa pun yang menghadang, meletakkan dasar yang kokoh untuk kelangsungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Xu.

Kinerja Huawei 2022 Sesuai Prediksi

Meng Wanzhou Sabrina Meng Huawei
Sabrina Meng alias Meng Wanzhou, CFO Huawei

Sementara itu Sabrina Meng, CFO Huawei mencatat mengenai kinerja Huawei. Meskipun ada tekanan besar pada tahun 2022, hasil bisnis secara keseluruhan sesuai dengan prediksi. Pada akhir tahun 2022, rasio kewajiban kami adalah 58,9% dan saldo kas bersih kami adalah CNY176,3 miliar. Selain itu, saldo total aset mencapai satu triliun yuan, sebagian besar terdiri dari aset lancar seperti uang tunai, investasi jangka pendek, dan aset operasi.

“Posisi keuangan kami tetap kokoh, dengan ketahanan dan fleksibilitas yang kuat. Pada tahun 2022, total pengeluaran R&D kami mencapai CNY161,5 miliar, mewakili 25,1% dari total pendapatan kami – salah satu yang tertinggi dalam sejarah Huawei. Di saat tertekan, kami terus melaju dengan percaya diri,” ujarnya.

Sebagai informasi, Sabrina Meng atau Meng Wanzhou merupakan puteri pendiri Huawei yang pada 2018 lalu ditangkap di Kanada atas tuduhan melanggar sanksi Amerika Serikat terhadap Iran dan menghadapi ekstradisi ke AS.

Ia menjelaskan, pada tahun 2022, pendapatan dari bisnis operator, perusahaan, dan konsumen Huawei masing-masing mencapai CNY284 miliar, CNY133,2 miliar, dan CNY214,5 miliar. Sebagai pendukung kuat untuk tumbuh bersama dengan mitra ekosistemnya, Huawei percaya bahwa keterbukaan dan kolaborasi memastikan hasil bagi kesuksesan bersama.

Perusahaan terus membuka kemampuan platformnya di seluruh portofolio HarmonyOS, Kunpeng, Ascend, dan cloud, dengan fokus pada peningkatan pengalaman bagi para developer serta mengaktifkan dan mendukung mitra ekosistemnya di semua lini. Huawei saat ini bekerja dengan lebih dari sembilan juta developer dan lebih dari 40.000 mitra ekosistem untuk mendorong inovasi berbasis ekosistem dan menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggannya.

Fokus Huawei di Indonesia

Huawei Indonesia Chief Editor
Media briefing dengan sejumlah Chief Editor di Kantor Huawei Indonesia.

Sementara itu Hailong Guo, CEO Huawei Indonesia, memaparkan pertumbuhan bisnis yang mantap dengan penguatan fokus strategis pada transformasi digital Indonesia, mengatakan, “Sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023 dan ekonomi digital terbesar di kawasan ini, Indonesia memiliki potensi unik untuk pengembangan industri berteknologi tinggi untuk membuka potensi besar prospek dan permintaan digital. transformasi di kawasan ASEAN,” ujarnya.

Hal ini tak lepas dari momentum transformasi digital di Asia Tenggara sangat kuat dan diperkirakan akan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030. Menurutnya, melalui investasi dan inovasi berkelanjutan dalam konektivitas, komputasi, dan perangkat, Huawei akan membantu Indonesia memanfaatkan peluang pengembangan industri digital dengan memanfaatkan teknologi seperti 5G, AI, dan cloud computing. “Huawei selalu berusaha untuk memberikan kontribusi dan menciptakan nilai lebih. Huawei juga terus mengembangkan talenta digital untuk Indonesia dan berupaya menyelesaikan pelatihan 100.000 talenta digital sesuai target di tahun 2024,” imbuhnya.

Saat ini, Huawei bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kantor Staf Presiden (KSP), telah melatih lebih dari 80.000 talenta digital dalam dua tahun terakhir.

”Kami akan melakukan segala upaya untuk mendukung Indonesia mencapai visi nasional digitalisasinya. Pendidikan bakat TIK adalah salah satu faktor kunci di jalur ini. Kami akan memanfaatkan keahlian kami dalam teknologi mutakhir untuk mengembangkan ekosistem teknologi tinggi demi membangun Indonesia yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, dan hijau,” pungkasnya.

 

Artikel berjudul Hadapi Banyak Tekanan, Huawei Masih Bisa Cuan Rp80,2 triliun di 2022 yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/dnuUVBb
via IFTTT