Jakarta, Gizmologi – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. buka suara mengenai kabar dugaan kebocoran 35 juta data aplikasi MyIndiHome. Apalagi data-data tersebut diperjual-belikan melalui situs web bjorka.ai pada akhir Juni lalu.
Associate Vice President External Corporate Communications PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sabri Rasyid menjelaskan telah melakukan investigasi terkait kabar tersebut. Namun hingga saat ini, belum ditemukan adanya tanda-tanda serangan malware ke server Telkom.
“Hingga saat ini data myIndiHome aman dan tidak ada serangan malware atau serangan ke server kami. Semua data customer tersimpan aman di dua server yang berbeda,” tutur Sabri dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/7).
Lebih lanjut, Sabri mengatakan sebagai perusahaan terbuka dual listing, Telkom telah mematuhi etika bisnis, compliance, dan tata kelola perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Termasuk berkomitmen untuk menjamin keamanan data pelanggan dengan manajemen dan sistem kemanan siber yang terintegrasi.
Selain itu, Telkom juga tidak pernah mengambil keuntungan komersial apalagi memperjualbelikan data pribadi pelanggan. “Kami akan terus berupaya meningkatkan pengamanan data pelanggan demi meningkatkan kenyamanan pelanggan,” imbuhnya.
Perlu diketahui, informasi kebocoran data myIndiHome itu diungkap oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto melalui cuitan di akun Twitter pribadinya. Dirinya mengunggah tangkapan layar situs web bjorka.ai yang menjual data tersebut.
“Kemarin data browsing history pengguna yang bocor, sekarang giliran data pengguna di myIndihome juga bocor sebanyak 35 juta data,” cuit Teguh.
Adapun data yang bocor, Teguh melanjutkan, di antaranya email, nomor handphone, nomor IndiHome, nomor induk kependudukan (NIK), alamat IP, dan lainnya. “Pelaku juga mengklaim memiliki akses ke server milik @TelkomIndonesia,” kata Teguh. Selain itu, sampel dari data tersebut juga dilampirkan.
Baca Juga: Telkomsel, XL dan Indosat Ooredoo Hutchison Bantah Data SIM Card Bocor
Kebocoran 35 Juta Data Aplikasi MyIndiHome
Menurut Teguh, jika dilihat dari data sampelnya sebanyak 10.050, isinya kemungkinan log activity atau transaksi di myIndiHome. Dari 10.050 data saja banyak duplikat dan setelah difilter tersisa hanya 3.507 data. “Jadi 35 juta data itu kemungkinan kumpulan dari semua activity atau transaksi di myIndiHome,” ucap Teguh.
Dalam website bjorka.ai, 35 juta data myIndiHome itu dijual seharga US$ 5.000 atau setara Rp 75,14 juta dengan kurs Rp 15.028. Selain itu, ada pula informasi file mengenai data tersebut, mulai dari jumlah kapasitas data uncompressed 55 GB dan compressed 7 GB, dengan total data 35.900.002, diambil Juni 2023, format CSV, dan negara Indonesia.
“Sebelumnya saya sudah pernah berbagi tentang riwayat browsing pengguna IndiHome. Sekarang saya akan membagikan database informasi pribadi pengguna myIndiHome. MyIndihome adalah aplikasi yang dibuat oleh Telkom Indonesia untuk pengguna IndiHome,” tertulis dalam keterangan Bjorka.
Bjorka juga mengaku menjual akses ke server database internal Telkom Indonesia. “Di mana mereka menyimpan banyak data layanan mereka dan juga layanan klien mereka sendiri. Akan segera diulas lebih lanjut tentang #TelkomIndonesiaOperation,” kata Bjorka.
Artikel berjudul Dugaan Kebocoran 35 Juta Data Aplikasi MyIndiHome, Telkom: Aman yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi
from Gizmologi https://ift.tt/zlnTZNh
via IFTTT
0 Komentar