Jakarta, Gizmologi – PT Telkom Indonesia (persero) mengungkapkan proses integrasi layanan fixed broadband atau Spin Off IndiHome ke Telkomsel ditargetkan akan rampung pada 1 Juli 2023. Spin off layanan ini guna mewujudkan inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) di tanah air.

Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko menjelaskan, nantinya produk maupun layanan terbaru harus melewati proses operasionalisasi terkait produk dan inovasi, tidak bisa serta merta rilis di bulan Juli nanti.

“Jadi prodak yang sudah pasti ada adalah pelanggan nantinya akan seamless. Saat di rumah maupun di luar, dengan teknologi FMC (fixed mobile convergence), tidak perlu lagi ganti-ganti wifi,” ujar Andri seperti dikutip, Senin (10/4/2023).

Kemampuan ini didasarkan pada kebiasaan masyarakat yang kerap menggunakan mobile data saat berada di luar rumah dan kemudian menggantinya dengan WiFi saat sudah kembali ke rumah atau singgah di tempat yang biasanya menyediakan WiFi. FMC juga akan memudahkan user dalam melakukan pembayaran untuk layanan IndiHome di mana pelanggan bisa membayar layanan fix broadband sekaligus mobile.

Layanan pelanggan juga akan dibuat lebih sederhana, jika sebelumnya Telkomsel dan IndiHome memiliki masing-masing layanan pelanggan. Nantinya keduanya akan terintegrasi, sehingga efisiensi ini diharapkan dapat menurunkan angka komplain pada layanan IndiHome.

“Intinya kalau untuk pelanggan akan menerima banyak manfaat. Kemudian inovasi akan lebih banyak terjadi dengan FMC. Akses terhadap layanan digital juga akan lebih mudah,” jelasnya.

Teknologi ini akan memudahkan IndiHome untuk menjangkau daerah yang belum terjamah kabel IndiHome. Di Jakarta saja menurutnya masih banyak daerah yang belum bisa dicapai IndiHome, misalnya karena lebar jalannya yang hanya 1,5 meter.

Baca Juga: Siap-siap! Telkom Segera Spin-off Layanan Fixed broadband IndiHome ke Telkomsel

Spin Off IndiHome ke Telkomsel

Spin Off IndiHome ke Telkomsel
Layanan Fixed Broadband IndiHome

Di sisi lain, hadirnya FMC juga akan mendukung pertumbuhan perusahaan yang berpotensi meningkatkan pendapatan negara dari pajak atau dividen, pertumbuhan tingkat adopsi digital, dan percepatan penetrasi home broadband. Bagi Industri, FMC akan mendorong efisiensi dan produktivitas serta membuat industri lebih menarik dan kompetitif.

“Tentu ada peluang sebetulnya di mana sebetulnya penetrasi fixed broadband itu masih 15 persen di Indonesia, masih banyak ruang untuk tumbuh. Jadi kita perlu FMC ini supaya penetrasinya lebih besar,” imbuhnya.

Hadirnya FMC akan mendukung pertumbuhan perusahaan yang berpotensi meningkatkan pendapatan negara dari pajak atau dividen, pertumbuhan tingkat adopsi digital, dan percepatan penetrasi home broadband. Bagi Industri, FMC akan mendorong efisiensi dan produktivitas serta membuat industri lebih menarik dan kompetitif.

Di mana untuk masyarakat, FMC menghadirkan inovasi terhadap peningkatan pelayanan dengan pengalaman yang mulus, memberikan akses terhadap layanan digital yang lebih mudah dan merata, serta mengedepankan value for money.

“Dampak dari FMC ini akan tercipta kurang lebih sekitar 15 juta pelanggan baru lagi ke depannya, tapi otomatis dengan ARPU yang lebih rendah, karena memang sasaran nanti adalah untuk pendapatan yang ekonominya menengah ke bawah. Jadi ini salah satu juga penunjang dari pertumbuhan untuk telkom ke depannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia dan Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement/CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel. Adapun penandatanganan perjanjian tersebut merupakan bagian penting dalam mengimplementasikan strategi TelkomGroup untuk menyediakan variasi layanan broadband terbaik, memperkuat bisnis, dan mewujudkan inklusi digital di Indonesia.

Artikel berjudul Proses Spin Off IndiHome ke Telkomsel Ditargetkan Rampung 1 Juli yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/v43ZCPd
via IFTTT