Jakarta, Gizmologi – Google makin serius untuk menyematkan kecerdasan buatan atau AI generatif ke dalam mesin pencarinya, Google Search. Melalui fitur Search Generative Experience (SGE) pengguna bisa meringkas atau mendapatkan rangkuman dari hasil pencarian artikel dari sebuah laman website.

Pembaruan fitur ini sudah mulai digulirkan Google sejak 15 Agustus kemarin. Fitur SGE tersebut memungkinkan pengguna mendapatkan intisari atau ringkasan berupa poin-poin penting dari konten teks panjang yang dibaca lewat aplikasi Google.

“Kami juga akan membantu Anda menggali lebih dalam dengan Jelajahi di halaman, tempat Anda dapat melihat pertanyaan yang dijawab artikel dan melompat ke bagian yang relevan untuk mempelajari lebih lanjut,” ujar Google dalam pernyataan resminya, Senin (21/8/2023).

Dengan kata lain pengguna tidak perlu lagi membaca seluruh isi artikel, karena akan mendapatkan paragraf pendek yang merinci seluruh konten. Fitur baru ini dapat diaktifkan di bagian Search Lab eksperimental Google, yang tersedia di aplikasi Google pada Android dan iOS.

Sebagai gambaran, pengguna yang membaca artikel panjang dari website tertentu melalui aplikasi Google, akan melihat keterangan “Get AI-powered key points”. Misalnya ketika pengguna membaca artikel sejarah suatu tempat. Saat opsi “Generate” diklik, pengguna akan disuguhi ringkasan berupa poin-poin.

Melalui fitur Search Generative Experience, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan isi artikel yang relevan dengan poin ringkasan tersebut. Fitur ini akan membantu pengguna memeriksa fakta dan memperoleh informasi tambahan tentang poin ringkasan tersebut.

Baca Juga: Google Punya Fitur Notifikasi Kalau Data Pribadi Pengguna Bocor

Kemampuan Google Search Generative Experience

Google Search Generative Experience

“Dengan pembaruan ini, Anda akan dapat mengarahkan kursor ke kata-kata tertentu untuk mempratinjau definisi dan melihat diagram atau gambar terkait pada topik tersebut. Dari sini, Anda dapat mengkliknya untuk mempelajari lebih lanjut,” tulis Google.

Pengguna juga bisa lebih mudah menemukan istilah yang tidak dipahami atau mungkin ingin informasi lebih lanjut, seperti terkait sains, ekonomi, sejarah dan lainnya. Meski begitu, perlu diingat, kemampuan Search Generative Experience idak akan berfungsi pada artikel yang sudah ditandai atau memiliki watermark maupun penayangan artikel berbayar.

Jadi fitur tersebut hanya mendukung pencarian pada artikel yang tersedia secara bebas untuk umum. Sayangnya belum ada informasi apakah fitur Search Generative Experience berbasis AI bakal bisa digunakan oleh pengguna di Indonesia atau tidak.

CEO Google Sundar Pichai juga sempat menyatakan bahwa pengguna dapat memberikan feedback positif terkait teknologi ini. Termasuk memudahkan pengguna Google secara umum sebagai masa depan dari cara kerja Google Search dari waktu ke waktu.

Artikel berjudul Google Punya Search Generative Experience, Bisa Rangkum Artikel Panjang di Website yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/iYO3z0w
via IFTTT