Jakarta, Gizmologi – Masih terbatasnya adopsi digital oleh para pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) membuat Gadgetdiva tergerak untuk berkontribusi. Startup media online yang membahas isu teknologi untuk pembaca perempuan ini ingin membuat pelaku UMKM naik kelas. Salah satunya dengan menggandeng komunitas UMKM SMAGO yang berbasis di Jakarta Timur.

Baca juga: Telkom Perluas Jaringan Pasar Digital UMKM, Raih Transaksi Rp7,5 Triliun

Menurut Siti Sarifah Aliah, founder dan Chief Editor Gadgetdiva, pelatihan atau workshop digitalisasi UMKM ini sifatnya berkelanjutan agar semua teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM terserap dengan baik. Misalnya memberikan pemahaman tentang bagaimana membuat foto produk yang menarik, mengatur keuangan dengan memilih payment gateway yang tepat untuk transaksi, sampai mempelajari cara beriklan agar tepat sasaran.

Ia menambahkan,adgetdiva ingin membantu para pemilik UMKM, khususnya perempuan, untuk bisa meningkatkan bisnis mereka. Jangan sampai bisnis yang mereka buat hanya sekedar ada atau hanya untuk mengisi waktu luang, padahal sebenarnya potensinya bisa besar.

“Para perempuan UMKM rata-rata memiliki semangat untuk mengembangkan bisnis, namun akses mereka terbatas. Makanya dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk bisa membina para UMKM yang belum tersentuh binaan manapun,” ujar Sarie, di sela-selq Workshop ‘Strategi Melejitkan Jualan Online’ yang diadakan Gadgetdiva.id dengan UMKM SMAGO di bilangan Cipinang, Jakarta Timur (20/8).

Tantangan Adopsi Teknologi di UMKM

workshop umkm gadgetdiva smago

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Saat ini terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia yang mana telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB negara.

Sejak pandemi, berdasarkan data MSME Empowerment Report 2023, terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka. Sebanyak 40 persen UMKM menggunakan social media, 38 persen menggunakan instant messaging, menggunakan e-commerce 13 persen, dan ride hailing 5 persen.

Ini artinya, target pemerintah untuk membuat para UMKM mengadopsi teknologi masih jauh. Padahal, menurut Upit Pitrianingsih, Fasilitator Program Level Up UMKM besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika, teknologi yang diadopsi oleh para UMKM memiliki banyak manfaat. Mulai dari jangkauan pasar dan basis pelanggan yang lebih luas, biaya operasional yang lebih rendah, pemasaran yang lebih efektif, proses memulai yang mudah dan murah, serta bisa menaikkan reputasi atau kepercayaan konsumen.

Strategi UMKM Melejitkan Jualan Online

workshop gadgetdiva smago umkm

Menurut Upit, langkah untuk UMKM Go Digital semua sudah ada di telepon genggam. “Dengan jumlah kontak atau nomor telepon yang terdaftar di dalam phone book, itu adalah aset yang harus kita manfaatkan. Mulai dengan memposting dagangan di status WhatsApp, lalu sebar broadcast, sampai menyapa nomor kontak yang masih aktif tapi sudah lama tidak kita hubungi,” ujarnya.

Upit, yang juga pendiri Herbor.id, sebuah UMKM yang menjual buah kering dan kini telah memiliki omset lebih dari Rp20 juta per bulan, mengajak para pelaku UMKM untuk tak hanya memanfaatkan WhatsApp, tapi juga social media seperti Facebook dan Instagram. Dia juga menyarankan untuk mulai membuka akun marketplace atau ecommerce, serta mulai mengenal teknologi pembayaran (POS System), digital marketing, sampai bergabung dengan marketplace agregator.

Menurut Upit, setidaknya ada empat hal yang bisa dilakukan oleh UMKM untuk bisa melejitkan jualan online-nya. Terlebih dulu harus memahami produk kita sendiri, lalu memahami pasar dan target pelanggan. “Tidak lupa juga untuk mulai memikirkan penyusunan branding, visual, konten produk, strategi harga dan promosi. Terakhir adalah memperhatikan transaksi penjualan, engagement, pengiriman dan after sales service,” ujar Upit.

Hal yang sama dikatakan oleh perwakilan UMKM SMAGO, Darweniwaty. Komunitas pengusaha mikro yang terdiri dari para alumni SMAN 50 Jakarta Timur ini mengakui jika rata-rata mereka memiliki bisnis kecil yang berpotensi untuk besar. Dibutuhkan fasilitator yang bisa membuka akses ke segala lini, termasuk pihak yang bisa mengajari mereka mengadopsi teknologi guna melejitkan jualan online.

“Kami ingin sama-sama belajar, sama-sama tumbuh dan berkembang. Dengan adanya pelatihan berkelanjutan ini, kesempatan untuk UMKM kami naik kelas makin terbuka lebar. Potensi yang terpendam dari anggota-anggota kami yang hampir berjumlah 100 orang pun semakin besar,” tutup Weni.

Artikel berjudul Gadgetdiva Gelar Pelatihan Digital untuk Komunitas Pelaku UMKM yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/OwgIdfQ
via IFTTT