Seri Note memang selalu dikenal dengan dimensinya yang bongsor, punya performa tinggi, namun juga fokus pada produktivitas. Namun sedikit berbeda dengan Infinix Note 30, yang hadir dengan harga sangat terjangkau dan justru punya performa pas untuk bermain game.
Infinix bisa dibilang selalu berhasil dalam meracik spesifikasi smartphone kelas terjangkau sehingga membuat seri perangkatnya cukup populer, terutama di kalangan pengguna yang menginginkan spesifikasi tinggi. Lewat Infinix Note 30, Infinix mencoba untuk menghadirkan perangkat lebih stylish—salah satunya dengan hadirkan permukaan bodi belakang kaca.
Infinix juga sampai menggandeng JBL, sebuah brand kenamaan yang paling dikenal untuk sektor audio, demi meningkatkan kemampuan audio sekaligus hadirkan fitur seperti Hi-Res Audio. Apakah Infinix Note 30 bisa jadi opsi terbaik dibandingkan opsi dari realme sampai Redmi? Berikut ulasan lengkapnya.
Desain
Salah satu yang diunggulkan pada bagian desain Infinix Note 30, adalah penggunaan material yang lebih premium. Untuk pertama kalinya, seri Note menggunakan material kaca, tak lagi sekadar plastik yang dibuat seperti kaca. Opsi warna yang saya gunakan memang terlihat stylish dan mengkilap.
Meski begitu, bodi belakangnya seperti sudah diberikan lapisan tambahan yang membuatnya terbebas dari sidik jari—kecuali modul kameranya yang memang dibuat kontras dengan finishing glossy, membuatnya semakin menarik untuk dipandang. Dengan ketebalan 8,6mm dan bobot 219 gram, Infinix Note 30 bukanlah smartphone yang mudah digunakan hanya dengan satu tangan.
Untuk sisi sampingnya, Infinix gunakan proses NCVM yang diklaim bisa memberikan kualitas flagship. Karena dibuat mengkilap, justru menurut saya semakin terlihat seperti plastik. Setidaknya desain flat terlihat cukup modern dan tidak licin dalam genggaman.
Bagian menarik lainnya terkait desain Infinix Note 30 adalah proteksinya. Pertama, sertifikasi IP53 membuatnya tahan dari debu dan cipratan air. Kedua, Infinix menyematkan tidak hanya soft case, namun juga pelindung layar ekstra di dalam kontak penjualannya. Sebuah nilai plus yang tergolong menarik, ketika vendor lain mulai memangkas kelengkapan perangkat.
Layar
Masuk ke dalam seri Note, maka wajar bila bidang layarnya tergolong cukup luas. Layar Infinix Note 30 memiliki bentang 6,78 inci, menggunakan panel IPS full HD+ 120Hz. Keempat sisi bezel-nya terlihat cukup tipis. Tingkat kecerahannya sendiri disebut mencapai 580 nits—sebuah nilai yang bisa dibilang hanya cukup saat di bawah sinar matahari, alias tidak begitu terang.
Tidak hanya nilai refresh rate tinggi, Infinix Note 30 memberikan touch sampling rate 240Hz untuk responsivitas yang baik terutama saat bermain game. Saya sendiri tidak merasakan ada komplain terkait responsivitas layar. Yang menurut saya kurang, adalah akurasi warna yang dihasilkan—sebuah hal krusial ketika Gizmo friends banyak melakukan proses edit foto atau video.
Selain itu, layar Infinix Note 30 juga sudah tersertifikasi oleh TUV Rheinland, sehingga kamu bebas memandang layar smartphone dalam waktu lama tanpa perlu khawatir akan mengalami iritasi mata. Dengan jenis panel IPS, Infinix menyematkan sensor sidik jari di sisi samping, menyatu dengan tombol power. Tergolong responsif dan bisa dimanfaatkan sebagai pintasan tertentu.
Kamera
Meski terlihat ada empat lingkaran terpisah di dalam bingkai kamera belakangnya, kamera Infinix Note 30 sejatinya hanya didukung dengan sebuah sensor utama beresolusi 64MP f/1.7. Dua lainnya hanyalah sensor 2MP untuk hasilkan efek portrait, serta QVGA yang hadir untuk pemrosesan AI. Ditemani dengan LED flash (yang juga tersedia di sisi bagian depan—khas smartphone Infinix lainnya).
Ya, smartphone ini tak dibekali dengan sensor ultra wide-angle seperti kompetitor dengan harga serupa seperti Redmi 12. Namun menurut saya yang cukup bisa dibanggakan adalah tangkapan gambarnya. Kalau kondisi cahaya berlimpah masih tergolong rata-rata smartphone Rp2 jutaan, hasil foto malam dengan mode Super Night bisa berikan ketajaman yang sangat baik. Tanpa memberikan efek cerah yang berlebih.
Ada banyak sekali mode kamera yang bisa dimanfaatkan dan dipilih. Overall, reproduksi warnanya cenderung warm. Yang sedikit saya sayangkan adalah hasil kamera selfie-nya, sering kali menjadi agak sedikit keunguan terutama pencahayaan dalam ruangan alias indoor. Padahal secara kualitas, sensor kamera depan 16MP-nya tergolong oke.
Hasil foto lengkap dari kamera Infinix Note 30 bisa kamu akses pada album berikut ini ya.
Untuk perekamannya, bisa dibilang sedikit di atas rata-rata karena tidak sebatas 1080p saja, namun sedikit lebih tinggi secara resolusi yakni mencapai 2K. Kualitas videonya bisa hasilkan detail cukup baik, meski memang sudut pandangnya tak sebanyak kompetitor dengan opsi sensor ultra-wide.
Stabilisasi EIS bisa diaktifkan secara manual, di kedua sisi kamera, dan resolusi menjadi turun ke 1080p. Fitur ini tergolong memuaskan, karena footage yang ditangkap dari kamera Infinix Note 30 menjadi stabil. Tentunya, seperti EIS pada umumnya, bakal terlihat efek getar/buram ketika melakukan perekaman video pada kondisi cahaya indoor/malam hari yang cukup gelap.
Fitur
Meski sudah beberapa tahun eksis di Tanah Air, menurut saya yang masih banyak pe-er bagi Infinix, ada pada tampilan antarmuka XOS di smartphone mereka. Tak terkecuali pada Infinix Note 30 yang sudah menjalankan versi Android 13 ini. Bila sama dengan versi 5G, maka dijanjikan setidaknya satu kali pembaruan versi OS dan dua tahun pembaruan keamanan.
Impresi sejak awal menggunakan smartphone ini, terlihat sangat banyak bloatware dan fitur yang dijejalkan, membuat saya merasa penuh. Situasi serupa saya temukan ketika menjajal smartphone dengan MIUI maupun ColorOS—tetapi sekian tahun lalu, sekarang sih sudah rapi semua. Berjalan mulus, sih, dan banyak fitur ekstra yang bisa dimanfaatkan.
Saya hanya berharap fitur-fiturnya bisa disimpan lebih rapi seperti OnePlus dan lainnya. Beralih ke bagian lainnya, setup speaker stereo pada Infinix Note 30 diperkuat dengan campur tangan dari JBL. Di kelasnya, bisa dibilang salah satu yang terbaik, dengan volume dan kejernihan yang memuaskan. Namun belum sampai level flagship—lagi-lagi, harganya terpaut jauh.
Performa
Menjadi smartphone 4G, Infinix Note 30 didukung oleh chipset MediaTek Helio G99 octa-core. Cip yang satu ini bisa dibilang lebih ngebut dari cip 4G populer lainnya, yakni Snapdragon 680. Sehingga wajar bila Infinix turut mengunggulkan performanya, ditambah dengan kapasitas memori besar yakni 8GB RAM LPDDR4 (+8GB virtual RAM) dan 256GB penyimpanan internal berjenis UFS.
Untuk penggunaan multitasking aplikasi harian seperti media sosial tentu saja sudah lebih dari cukup. Main game? Juga sangat aman, bisa jadi opsi yang lebih baik dibandingkan kebanyakan opsi lain di harga yang sama. Terutama dipasangkan bersama layarnya yang lega dan speaker stereo. Walaupun tidak ada penyebutan sistem pendingin khusus, suhu bodi Infinix Note 30 tergolong aman, tak pernah panas sampai mengganggu.
Mendukung performanya yang baik di kelasnya, Infinix Note 30 juga dibekali dengan sebuah teknologi Bernama Ultra Powerful Signal. Diklaim bisa meningkatkan penangkapan sinyal jaringan seluler sampai 20%, bahkan untuk sinyal Wi-Fi hingga 100% ketika dalam posisi landscape.
Baca juga: Review Infinix GT 10 Pro: Tampil Beda, Paling Bertenaga
Baterai
Meski dimensi bodinya tergolong bongsor dan berat, kapasitas baterai Infinix Note 30 masih terbilang normal di 5,000 mAh. Bukan yang paling besar, namun dengan chipset 6nm, sudah sangat cukup untuk penggunaan seharian penuh. Bahkan bisa mencapai 1,5 hari untuk skenario lebih ringan, dan lebih bila Gizmo friends memanfaatkan fitur penghemat daya bawaan.
Ada tiga hal menarik pada bagian daya Infinix Note 30. Pertama, smartphone ini mendukung teknologi bypass charging selayaknya smartphone gaming, di mana kamu bisa gunakan charger untuk “menyalakan mesinnya” saja tanpa mengisi daya baterai, sehingga suhu lebih terjaga terutama saat bermain game. Kedua, mendukung reverse charging alias bisa jadi power bank—bahkan Infinix menyebutnya sebagai “iPhone savior” di situs resminya.
Ketiga, dukungan 45W fast charging yang tergolong sangat kencang di kelas harganya. Dalam waktu 30 menit saja sudah bisa mencapai 65%, sementara untuk isi daya sampai penuh membutuhkan waktu hampir 60 menit. Infinix juga menyebutkan bila Infinix Note 3.0 mendukung protokol Power Delivery 3.0, membuatnya fleksibel untuk gunakan adaptor charger dari brand lain—walaupun dalam paket penjualan sudah disediakan.
Maka wajar bila Infinix Note 30 membawa tagar “All-Round FastCharge”, karena solusinya yang bisa dibilang menyeluruh. Untuk menjaga masa pakai baterai, Infinix mengklaim butuh siklus 1000 kali sampai kapasitasnya turun, alias 25% lebih baik dibandingkan smartphone konvensional.
Kesimpulan
Berbicara tentang smartphone Rp2 jutaan, tentu kita tidak bisa berharap semua aspeknya sempurna. Memang, tampilan antarmukanya sedikit “kebanyakan”, dan kameranya tidak memiliki sensor ultra-wide. Namun performanya yang ngebut membuat kita nyaman ketika akses aplikasi, sementara sensor utama kameranya bisa diandalkan untuk low-light.
Di harga yang setara, ada Redmi Note 12 4G yang bisa dibilang lebih matang dan merata (seperti deskripsi sebuah masakan, ya). Namun Infinix Note 30 menghadirkan beberapa aspek lain yang lebih fun seperti memori lebih lega, kecepatan isi daya lebih instan, speaker JBL sampai bypass charging. Cocok sebagai alternatif terbaik.
Spesifikasi Infinix Note 30
General
| Device Type | Smartphone |
| Model / Series | Infinix Note 30 |
| Released | 08 June, 2023 |
| Status | Available |
| Price | Rp2.199.000 |
Platform
| Chipset | Mediatek MT8781 Helio G99 (6nm) |
| CPU | Octa-core (2x2.2 GHz Cortex-A76 & 6x2.0 GHz Cortex-A55) |
| GPU | Mali-G57 MC2 |
| RAM (Memory) | 8GB |
| Storage | 256GB UFS 2.2 |
| External Storage | Up to 1TB (dedicated slot) |
| Operating System | Android 13 |
| User Interface | XOS 13 |
Design
| Dimensions | 168.6 x 76.6 x 8.6 mm |
| Weight | 219 gram |
| Design Features | Glass front, glass back, plastic frame Color: Obsidian Black, Interstellar Blue, Sunset Gold IP53 dust and splash resistant |
| Battery | Li-Po 5000 mAh, non-removable Fast charging 45 watt |
Display
| Screen Type | IPS LTPS LCD, 120Hz |
| Size and Resolution | 6.78 inches 1080 x 2460 pixels (~396ppi density) |
| Touch Screen | Capacitive touchscreen |
| Features | 580 nits peak brightness 360Hz touch sampling rate Eye-Care Display 100% DCI-P3 |
Network
| Network Frequency | GSM：850/900/1800/1900 3G: WCDMA：850/900/2100 4G: FDD：B1/B3/B5/B7/B8/B20 TDD：B38/B40 |
| SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
| Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE Cat4 150/50 Mbps |
Camera
| Multi Camera | Yes (Rear) |
| Rear | 64 MP, f/1.7, (wide), 1/2-inch, 0.7µm, PDAF; 2 MP, f/2.4, (depth); QVGA |
| Front | 16 MP, f/2.0, (wide) |
| Flash | Quad-LED flash (back), Dual-LED flash (front) |
| Video | Yes 2K@30fps, 1080p 30fps |
| Camera Features | AI scene detection Super Night mode |
Connectivity
| Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct |
| Bluetooth | 5.0, A2DP, LE |
| USB | USB C 2.0, USB On-The-Go |
| GPS | Yes, with A-GPS; |
| HDMI | No |
| NFC | |
| Infrared | No |
Smartphone Features
| Multimedia Features | Stereo speakers, JBL Audio |
| FM Radio | Yes |
| Web Browser | HTML5 (Android Browser) |
| Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM |
| Sensors | Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass |
| Other | Face and Fingerprint unlock |
Artikel berjudul Review Infinix Note 30: Smartphone Rp2 Juta Serba Lega yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi
from Gizmologi https://ift.tt/TnCZtc1
via IFTTT
0 Komentar