Jakarta, Gizmologi – Aplikasi layanan perjalanan wisata, Traveloka berhasil menstimulus perekonomian dan industri pariwisata di Indonesia, pasca pandemi. Bahkan Traveloka disebut telah menciptakan ripple effect yang berdampak besar terhadap berbagai sektor di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.

Direktur PwC Indonesia Julian Smith mengatakan, Traveloka turut menstimulasi penciptaan Nilai Tambah Bruto (NTB) di Indonesia sekitar 10 miliar dolar AS (Rp153,8 triliun) pada tahun 2019-2022 atau setara lebih dari 360 ribu tenaga kerja di Indonesia setiap tahunnya. Dari nilai tersebut, 4,5 miliar dolar AS (Rp69 triliun) di antaranya berasal dari industri pariwisata, atau setara dengan 2,7 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor tersebut.

“Hasil studi ini menggambarkan hubungan simbiosis antara Traveloka dan perekonomian, serta mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam periode di mana ketahanan dan kemampuan beradaptasi menjadi hal yang sangat penting,” ucap Julian dalam media briefing Traveloka Impact Study, Kamis (21/9/2023).

Traveloka juga secara signifikan memberikan dampak positif kepada UMKM, di mana 91 persen mitra yang disurvei, termasuk UMKM, menyebutkan bahwa Traveloka membantu mereka dalam memperluas jangkauan konsumennya, dan 75 persen di antaranya menyebutkan bahwa pendapatan mereka mengalami peningkatan signifikan berkat program-program Traveloka.

Program EPIC Sale dan Live Streams merupakan contoh inisiatif yang Traveloka lakukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis mitra dan UMKM. Dari segi promosi budaya dan meningkatkan pariwisata domestik, survei PwC menunjukkan 86 persen dari bisnis yang didukung Traveloka dalam mempromosikan produk dan layanan mereka, memperluas jangkauan pasar, serta mendukung pariwisata lokal melalui akses digital.

Baca Juga: Traveloka Hadir Lebih Fleksibel Bisa Antisipasi Ketidakpastian Liburan

Traveloka Stimulus Industri Pariwisata di Indonesia

Traveloka Stimulus Industri Pariwisata

Peluang kunjungan pada destinasi yang jarang dikunjungi juga mengalami peningkatan sebesar 67 persen pasca pandemi di 2023. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa 86 persen dari bisnis yang disurvei mengakui dukungan Traveloka dalam mempromosikan produk dan layanan mereka, memperluas jangkauan pasar, serta mendukung pariwisata lokal melalui akses digital.

Terdapat juga peningkatan jumlah wisatawan perempuan, serupa dengan permintaan perjalanan terpendam (hidden gem) yang terjadi di seluruh dunia, serta peningkatan jumlah wisatawan Gen Z yang menikmati kebebasan pasca pandemi dan juga mendapatkan inspirasi dari media sosial.

“Kami berdedikasi untuk mengambil peran penting dalam membentuk masa depan industri pariwisata, baik bagi konsumen kami maupun masyarakat luas. Dengan beragam usaha yang kami lakukan untuk memberikan dampak positif, kami berharap akan memasuki masa depan yang penuh dengan inovasi yang berkelanjutan, dan kemungkinan tak terbatas,” kata  President Traveloka Caesar Indra.

Menurutnya, Traveloka akan terus berinovasi untuk melayani masyarakat Indonesia dan memberikan dampak di pasar dalam negeri – karenanya, perusahaan berfokus untuk memberikan pertumbuhan bagi ekosistem perjalanan dan pariwisata Indonesia, mendorong inovasi dan sumber daya manusia di seluruh negeri.  Di seluruh negara tempat Traveloka beroperasi, pengembangan teknologi yang berkelanjutan, pembinaan komunitas, dan pengembangan industri perjalanan dan pariwisata untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan menjadi fokus terdepan Traveloka.

Artikel berjudul Traveloka Stimulus Industri Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/gspTajb
via IFTTT