Jakarta, Gizmologi – Setelah melalui pekan sulit karena protes dari sebagian pelaku usaha, TikTok Shop akhirnya resmi ditutup. Hal tersebut mengacu kepada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.31 tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Kini pelaku usaha tidak lagi dapat melakukan transaksi di TikTok sehingga harus kembali memanfaatkan platform e-commerce lain yang tersedia.

Pro kontra ditutupnya TikTok Shop memang terus bergulir. Bagaimana tidak, menurut data dari Compas.co.id. nilai penjualan dari platform tersebut mencapai angka Rp1,33 triliun hanya di Indonesia. Angka tersebut berasal dari penjualan kategori FMCG (Fast Moving Consumer Goods) seperti produk kecantikan, makanan minuman, dan kesehatan.

“Berdasarkan data dari Compas.co.id, terdapat ribuan bisnis dan brand FMCG yang terdampak pasca tutupnya TikTok Shop. Di sisi lain, Compas.co.id melihat potensi yang cukup baik pada platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli berdasarkan angka nilai penjualan dan jumlah transaksi yang diperoleh untuk kategori FMCG di Indonesia,” terang Hanindia Narendrata Rahiesa, CEO & Co-Founder Compas.co.id.

Potensi peralihan transaksi ke e-commerce yang lebih dulu eksis jelas sangat besar. “Sehingga pelaku bisnis FMCG tidak perlu lagi khawatir untuk kehilangan pasar yang potensial ini. Dengan data dan solusi yang tepat, perpindahan dan pemanfaatan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli dapat menjadi solusi aktif dan kompetitif,” lanjut Hanindia.

Baca juga: Tunduk Regulasi Pemerintah, TikTok Shop Resmi Berhenti Jualan

Detail Peralihan Potensi dari TikTok Shop

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Compas.co.id, nilai penjualan yang terjadi pada TikTok Shop sebesar Rp1,33 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 17,75 juta dari 5 (lima) kategori FMCG di Indonesia. Dari total transaksi tersebut, nilai penjualan yang terjadi pada kategori perawatan kecantikan sebesar Rp722 miliar, makanan minuman sebesar Rp272 miliar, ibu bayi sebesar Rp204 miliar, kesehatan sebesar Rp132 miliar, dan perlengkapan rumah sebesar Rp1 miliar.

TikTok Shop
Lebih dari Rp4 triliun per Bulan di online marketplaces, FMCG di Indonesia bisa terus berkembang pasca TikTok Shop Ditutup. (Sumber: Compas.co.id)

Di samping itu, Compas.co.id juga menelusuri bahwa pada periode 1 September – 1 Oktober 2023 terdapat 17.000+ seller, 3900+ brand FMCG dan 118.000+ product listing pada kategori perawatan kecantikan, makanan minuman, ibu bayi, kesehatan, serta perlengkapan rumah yang akan terdampak dari tutupnya TikTok Shop.

Pada periode yang sama, Compas.co.id juga mengamati Shopee, Tokopedia, dan Blibli berdasarkan 5 (lima) kategori FMCG yaitu perawatan kecantikan, makanan minuman, ibu bayi, kesehatan dan perlengkapan rumah. Nilai penjualan yang terjadi pada Shopee sebesar Rp3,1 triliun dengan jumlah transaksi sejumlah 92,4 juta, Tokopedia meraih nilai penjualan sebesar Rp622,3 miliar dengan jumlah transaksi sejumlah 10,5 juta. Sedangkan Blibli meraih nilai penjualan sebesar Rp84,8 miliar dengan jumlah transaksi 1,7 juta. Compas.co.id juga menemukan pada kategori FMCG, kategori perawatan kecantikan memiliki pasar yang potensial di platform Shopee berdasarkan nilai penjualan sebesar Rp1,9 triliun.

Perpindahan dan pemanfaatan platform e-commerce oleh seller di TikTok Shop juga sejalan dengan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Konferensi Pers Penerbitan Permendag No. 31 Tahun 2023, yang mengarahkan seller di TikTok Shop untuk memindahkan lapaknya ke platform e-commerce.

Artikel berjudul TikTok Shop Tutup, Potensi Penjualan FMCG Beralih ke E-Commerce Lain yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/1palyI2
via IFTTT