Di review sebelumnya, kami sudah memperkenalkan CMF sebagai sub-brand dari Nothing. Selain CMF Buds Pro, Erajaya yang merupakan distributor resminya di Indonesia juga memasarkan jam pintar CMF Watch Pro. Smartwatch yang satu ini secara tidak langsung menjadi smartwatch pertama dari Nothing, mengingat Nothing sendiri belum meluncurkan lini smartwatch mereka.

Baca juga: Review CMF Buds Pro: Sub-brand Nothing yang Kaya Fitur, Harga Terjangkau

Color – Material – Finish, begitulah arti singkatan dari brand CMF yang hadir sebagai bentuk perayaan tiga tahun berdirinya Nothing. CMF Watch Pro sendiri hadir dengan satu ukuran saja. Tersedia dua warna bodi (Metallic Grey dan Dark Grey) dengan tiga pilhan warna strap (Light Grey, Dark Grey, dan Orange). Dijual dengan harga Rp 1.149 juta, smartwatch ini bersaing dengan kompetitor yang tak kalah menarik seperti Redmi Watch 3 dan Huawei Watch Fit 2.

Bagaimana keandalan smartwatch ini kala digunakan sebagai jam tangan harian? Berikut ulasan lengkap dari CMF Watch Pro!

Desain

CMF Watch Pro

Sebagai produk dari sub-brand Nothing, CMF Watch Pro datang dengan tampilan simpel nan unik di saat bersamaan. Smartwatch ini tidak mempunyai finishing transparan yang biasanya ada pada produk Nothing, membuatnya terlihat tidak se-funky produk Nothing – namun lebih ke arah elegan dan maskulin. Material aluminium dan desain pada bezel bodi mengingatkan saya dengan bodi iPhone 15 – sentuhan yang bagus.

Strap yang disertakan pada paket penjualan terasa sangat nyaman kala dipegang dan berkontak dengan kulit. Material silikon yang digunakan tergolong premium, halus dan elastis. Strap ini sendiri berukuran 22 mm. Saya mencoba memasangkan strap milik Huawei Watch GT3 dengan CMF Watch Pro, dan ternyata dapat terpasang dengan baik – kamu bisa bebas mengganti strap smartwatch ini dengan pilihan strap 22 mm yang ada di pasaran.

CMF Watch Pro

Di bagian samping, dapat ditemukan satu tombol menu yang berbentuk bundar dan speaker beserta mikrofon yang berfungsi untuk melakukan panggilan telepon. Berpindah ke bagian belakang, material yang digunakan adalah plastik bertekstur kasar yang kurang mewah (namun tidak menjadi masalah karena tidak terlihat dan tidak menimbulkan masalah kala berkontak dengan kulit). Di bagian ini, terdapat sensor detak jantung, saturasi oksigen, dan pin magnet untuk pengisian daya.

Saat dikenakan di lengan, CMF Watch Pro terlihat besar. Pas untuk lengan saya yang besar, namun rasanya kurang cocok bagi yang memiliki lengan kecil atau kurus karena smartwatch akan terlihat terlalu besar (kecuali memang punya selera sendiri perihal ukuran jam tangan). Hal ini ditunjang oleh ukuran layar yang besar pula, mencapai hingga hampir 2 inci.

Layar

CMF Watch Pro

Bagian layar menjadi keunggulan utama dari CMF Watch Pro yang membuat ia terlihat menarik di kelas smartwatch 1 jutaan. Bagaimana tidak, layarnya menggunakan panel AMOLED dengan luas 1.96 inch – ukuran terbesar di kelas ini. Tak hanya ukurannya yang besar, resolusi 410 x 502 yang digunakan berpadu pas dengan layar dan menghasilkan kerapatan pixel hingga 332 PPI.

CMF Watch Pro

Saya sangat menyukai layar CMF Watch Pro. Bagian ini membuatnya terasa lebih mahal dari harga yang ditawarkan. Panelnya terlihat terang walau terpapar cahaya matahari di siang hari dan warnanya terlihat tajam tanpa adanya pixel yang dapat terlihat mata. Respon touchscreennya juga ciamik dengan kaca yang smooth. Walau bezelnya belum bisa dikatakan tipis, namun tetap selaras dengan desain bodi sehingga tetap terlihat mewah.

Kecerahan layar dapat diatur sampai dengan lima level. Screen time out juga dapat diatur hingga 20 detik. Always-on Display? Tentu saja hadir dengan berbagai macam pilihan watchface khusus AOD. Hanya saja, CMF Watch Pro belum dilengkapi dengan auto brightness – agak sedikit merepotkan di situasi tertentu.

Tampilan Antar Muka

CMF Watch Pro

Bahasa desain khas Nothing semakin terlihat jelas kala CMF Watch Pro menyala. Biasanya smartwatch di kelas Rp 1 jutaan datang dengan desain antarmuka yang cenderung warna-warni dan ceria, berbeda dengan smartwatch ini. Elegan! Saya bilang begitu, karena kesan simpel dan minimalis tetap terasa kuat di seluruh tampilan menunya.

Latar menu didominasi oleh warna hitam, dengan pilihan font yang terlihat mewah. Beberapa tulisan tampil dengan gaya dot matrix ala Nothing. Skema warna pada menu berwarna hitam, abu-abu, dan oranye – yang terakhir sangat ikonik dan tampil mencolok, menjadi identitas yang unik dari CMF Watch Pro. Ikon pada menu berbentuk membulat, berikut setting dan notification bar yang dapat diakses dari home screen dengan usapan ke atas dan bawah.

CMF Watch Pro

Watchface yang tersedia pada CMF Watch Pro juga tak kalah unik. Semua watchface yang tersedia mempunyai desain minimalis yang tidak ditemukan di smartwatch lainnya. Kamu dapat menambahkan watchface melalui aplikasi CMF Watch di menu Dial Gallery, dengan pilihan multifuction, analog, digital, dan creative. Menurut saya, desain ini (lagi-lagi) khas Nothing dan sepertinya akan dibawa juga bila kelak mereka meluncurkan lini smartwatch sendiri.

Sayangnya, walaupun pilihan watchface yang tersedia keren (sampai ingin menginstal semua pilihan yang ada di aplikasi), namun masih agak terbatas. Lalu, saya tidak menemukan adanya opsi untuk kustomisasi watchface dengan foto atau layout. Sampai saat review ini diterbitkan, kamu hanya dapat berpuas diri dengan pilihan watchface yang ada di aplikasi.

Fitur

CMF Watch Pro

Sebagai smartwatch di kelas Rp 1 jutaan, CMF Watch Pro telah dibekali dengan banyak fitur yang mendukung kegiatan sehari-hari. Mode olahraga yang disediakan berjumlah sekitar 110 mode, dengan pilihan yang bisa diatur melalui aplikasi pada smartphone untuk kemudian ditampilkan pada menu olahraga yang ada di smartwatch.

Pemantauan kondisi tubuh seperti detak jantung atau saturasi oksigen juga tersedia. Begitu pula sleep tracking dan data aktivitas harian yang berisi total langkah kaki, waktu berjalan, dan jarak. Ingin tahu kondisi cuaca hari ini? Kamu dapat melihatnya langsung dari CMF Watch Pro, selama terkoneksi dengan smartphone.

Fitur-fitur penunjang smartwatch selaku ‘perpanjangan ponsel’ juga tersedia. Kamu bisa melakukan dan menerima panggilan telepon via bluetooth – berguna kala tidak sempat meraih smartphone namun ada telepon masuk dan harus dijawab segera. Call log dan phonebook dapat diakses melalui smartwatch. Notifikasi dapat dibaca dengan font dan rangkaian teks yang jelas, pesan dari aplikasi messaging seperti WhatsApp juga dapat terbaca secara penuh. Namun, belum tersedia fitur untuk membalas pesan.

CMF Watch Pro

Aplikasi yang digunakan untuk pairing dan mengatur segala fungsi yang ada pada CMF Watch Pro sendiri bernama CMF Watch, tersedia di Play Store maupun App Store. User Interface dari aplikasi ini sendiri terbilang menyenangkan, terlihat minimalis khas Nothing. Penggunaannya sangat mudah dimengerti dan selalu bisa terkoneksi dengan smartwatch tanpa kendala.

Satu fitur yang saya sadari absen dari CMF Watch Pro adalah kemampuan untuk digunakan berenang. Smartwatch ini tahan air dengan sertifikasi IP68, namun belum bisa digunakan untuk tracking saat berenang. Tidak semua orang menggunakan smartwatch saat berenang, namun saya sering menggunakan Huawei Watch Fit yang ada di kelas serupa untuk tracking berenang – tidak bisa dilakukan dengan CMF Watch Pro.

Penggunaan

CMF Watch Pro

Secara umum, saya tidak menemukan adanya masalah berarti dalam menggunakan CMF Watch Pro. Device yang saya gunakan selama memakainya adalah iPhone 13 dan OPPO Find N3. Dengan kedua device tersebut, koneksi dapat berjalan dengan mulus. Panggilan telepon via Bluetooth dan melakukan percakapan (baik mendengar lawan bicara maupun berbicara) dapat dilakukan dengan baik. Segala jenis notifikasi dari aplikasi yang telah saya atur, dapat diterima oleh smartwatch ini tanpa kendala.

Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa smartwatch lain di kelas serupa yang mengalami kesulitan saat pairing dengan perangkat iOS seperti iPhone. Untungnya, hal tersebut tidak terjadi dengan CMF Watch Pro. Ia adalah smartwatch yang dapat digunakan bersama dengan iOS dengan sangat lancar! Mulai dari proses pairing melalui aplikasi CMF Watch yang hanya berlangsung selama 10-15 detik, selalu bisa tersambung dengan iPhone secara otomatis, dan fitur-fitur pada smartwatch yang dapat berjalan dengan baik kala terkoneksi dengan iPhone.

CMF Watch Pro

Getaran saat notifikasi masuk terasa tidak begitu halus. Tentu bisa dimaklumi mengingat harganya yang terjangkau. Hadirnya speaker di smartwatch ini sangat membantu untuk bertelepon, karena kualitas speakernya bagus – terasa seperti menggunakan loudspeaker pada smartphone ber-speaker mono pada umumnya. Begitupun kualitas mikrofon saat melakukan panggilan, lawan bicara dapat mendengar dengan jelas.

Dilengkapi dengan GPS, saya tes CMF Watch Pro untuk menemani lari sore sekitar beberapa kali dalam seminggu. Tracking jalur selama lari terbilang akurat dan GPS cepat mendeteksi lokasi. Namun, smartwatch ini belum bisa terhubung dengan Strava. Data-datanya sendiri dapat kamu akses melalui aplikasi CMF Watch.

Baterai

CMF Watch Pro

CMF Watch Pro dibekali dengan baterai berkapasitas 340 mAh. Menurut klaim CMF sendiri, smartwatch ini dapat bertahan hingga 13 hari dengan pemakaian normal, 27 jam dengan penggunaan GPS terus-menerus, dan 18 jam untuk digunakan bertelepon terus-menerus. Bagaimana performa baterainya dalam penggunaan sehari-hari?

CMF Watch Pro

Selama pengetesan berlangsung, saya menggunakan CMF Watch Pro sebagai smartwatch utama yang dipakai setiap hari untuk melihat notifikasi dan berolahraga setiap hari selama satu-dua jam (menggunakan GPS). Always-on Display selalu dihidupkan dan mode power saving tidak pernah digunakan. Dengan penggunaan seperti demikian, CMF Watch Pro dapat bertahan hingga seminggu penuh sampai baterai menunjukkan sisa 15% di malam hari. Dengan penggunaan cukup intens dan sering menggunakan GPS seperti itu, daya baterainya terbilang cukup baik.

Kabel charger dengan tipe magnetik disertakan dalam paket penjualan. Proses isi ulang daya CMF Watch Pro berlangsung selama 2 jam dari habis total hingga penuh dengan adapter 10w. Mekanisme magnetnya sendiri cukup kokoh, konektor tidak mudah terlepas dari bodi selama proses pengisian daya.

Kesimpulan

CMF Watch Pro

CMF Watch Pro sukses membawa kesan keren dan funky dari Nothing dalam kemasan smartwatch Rp 1 jutaan. Tampilannya memang simpel, tapi terkesan berkelas dan beda dari yang lainnya. Keunggulan smartwatch ini juga tergolong banyak dibandingkan dengan kompetitor lain di kelas serupa, seperti layar bagus, tampilan UI yang unik, dan kenyamanan memakai dan daya tahan baterai yang baik.

Sejumlah kekurangan tak luput dari CMF Watch Pro. Misalnya, tidak bisa digunakan untuk berenang dan absennya auto brightness pada layar. Tampilan pada mode olahraga juga menurut saya terlalu simpel, seharusnya bisa lebih atraktif dalam menampilkan informasi. Walaupun begitu, saya rasa CMF Watch Pro adalah salah satu pilihan smartwatch yang harus Gizmo friends pertimbangkan untuk miliki karena sangat fashionable dan terasa lebih premium dari banderol harganya yang hanya Rp 1.1 jutaan.

Spesifikasi CMF Watch Pro

Layar 1.98″ 410×502 pixel Touchscreen, Kecerahan 600 nits, 332 PPI
Warna Metallic Grey, Dark Grey
Ukuran 46.9 x 39.87 x 12.89 mm
Berat 30.4 g (tanpa strap), 47 g (dengan strap)
Ketahanan IP68 Water Resistance
Konektivitas Bluetooth 5.3, CMF Watch App (Android/iOS)
Sensor GPS, 3-axis accelerometer, heart rate sensor, SpO2 sensor
Baterai 340mAh, 13 hari pemakaian normal
Mode olahraga 110 Mode Olahraga Dalam Ruangan dan Luar Ruangan
Monitor kesehatan 24-jam Monitor Detak Jantung, Monitor Tidur, Kadar Oksigen Darah, Pengingat Berdiri, Penghitung Langkah, Kalori, Jarak, Rekaman Aktivitas
Harga Rp 1.149.000

Artikel berjudul Review CMF Watch Pro: Kelebihan dan Kekurangan Smartwatch Pertama Sub-Brand Nothing yang ditulis oleh Rahadian Masaliha pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/cC2DtFN
via IFTTT