Jakarta, Gizmologi – Google secara resmi meluncurkan Gemini pada Kamis (7/12) sebagai model AI generatif terbaru. Model ini segera digunakan untuk mendukung performa aplikasi milik Google, salah satunya Bard. Google akan mengembangkan model AI berdasarkan sistem Massive Multitask Language Understanding (MMLU) yang mampu digunakan untuk mengerjakan perintah yang rumit.

Google menghadirkan Gemini dalam tiga model utama yakni Nano, Pro, dan Ultra. Model Nano menjadi versi paling sederhana dan mampu diguanakan dalam ranah offline melalui perangkat Android. Kemudian ada versi Pro yang lebih kompleks dan saat ini digunakan untuk mendukung sistem AI di Bard. Terakhir adalah versi Ultra, model terbaik yang baru akan hadir pada tahun depan.

“Jika saya melihat pencapaian dalam AI selama satu dekade terakhir, Google ada di depan dalam kebanyakan pencapaian tersebut. Dan saya pikir Gemini meneruskan tradisi hebat tersebut,” ujar Sundai Pichai, CEO Google and Alphabet.

Google memberi kesempatan kepada pengembang aplikasi maupun layanan enterprise agar dapat mengakses model AI Gemini, terutama untuk versi Pro. Mereka akan memberikan akses ke Generative AI Studio atau Vertex AI melalui Google Cloud mulai tanggal 13 Desember 2023 nanti.

Saat ini model AI ini baru memiliki fitur layanan berbahasa Inggris saja. Sementar untuk bahasa lain masih terus dikembangkan dan diaplikasikan di masa mendatang.

Baca juga: Google Med-PaLM, AI Khusus untuk Kebutuhan Medis

Performa Google Gemini

Google Gemini
Hasil benchmark disandingkan dengan GPT-4 ketika menyelesaikan perintah teks.

Dalam rencana pengembangannya, Google akan mengintegrasikan model AI generatif terbaru ini ke dalam sistem aplikasi yang telah mereka miliki. Seperti Google’s search engine, Chrome browser, serta beragam aplikasi kerja yang telah mereka buat.

Model AI dari Google ini akan bersaing dengan model lain yang lebih dulu eksis, yakni GPT-4 milik OpenAI. Menariknya Google tidak akan membuat diferensiasi model seperti hanya OpenAI yang memiliki DALL-E (untuk visual) dan Whisper (untuk suara). Google akan menjadikan Gemini sebagai sistem yang mampu menggabungkan semua model kerja tersebut.

Performa Gemini yang paling dasar memang hanya mampu mengerjakan perintah dan respon dalam bentuk teks saja. Tapi untuk model paling unggul seperti versi Ultra, maka pengguna dapat memintanya mengerjakan perintah dalam format gambar, video, dan audio.

“Gemini sangat bagus dalam banyak hal. Dan ketika sampai pada akhir training kami melihat bahwa Gemini semakin baik ketimbang model lain dalam benchmarks ini,” terang Demis Hassabis, CEO Google DeepMind.

Google mengklaim bahwa kemampuan menyelesaikan perintah model AI mereka jauh lebih baik dibandingkan Chat-GPT. Dari 32 poin perintah, Gemini berhasil unggul dalam 30 poin melalui benchmark yang telah ditentukan.

Sampai saat ini Google masih terus mengembangkan model AI terbaru ini agar mampu menyelesaikan beragam perintah dengan lebih efisien. Untuk mendukung hal tersebut Google membangun sistem komputasi bernama TPU v5p, sebagai pusat data untuk melatih dan menjalankan model AI berskala besar.

Artikel berjudul Google Gemini Resmi Diluncurkan, Model AI Generatif Pesaing ChatGPT! yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/Toi1X0q
via IFTTT