ilustrasi film pexels martin lopez 1117132

Kalau diperhatikan lebih seksama, teknologi yang berkembang sekarang ini tidak lepas dari peranan film. Banyak refrensi film bertema science fiction atau fiksi ilmiah yang dapat menjadi rujukan. Penulis film seolah membawa kita ke suasana masa depan yang serba canggih. Teknologi tersebut seolah-olah menghipnotis kita untuk melakukan perubahan dan menjadi dunia lebih baik lagi.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Reksa Dana untuk Investor Milenial

Walau hanya imajinasi, dengan kemampuan manusia, teknologi yang ada pada film fiksi ilmiah dapat menjadi nyata. Berikut beberapa teknologi dalam film super hero Marvel yang telah berhasil diwujudkan dan dapat dirasakan pada kehidupan kita sehari-hari.

B.A.R.F

barfBinarily Augmented Retro-Framing adalah salah satu teknologi yang diciptakan oleh Iron Man atau Tony Stark pada film Captain America: Civil War. Melalui teknologi ini, pengguna dapat memroyeksikan segala nyata memori atau kenangan melalui kacamata yang mampu membaca otak kita.

Dalam film tersebut, Tony Stark menampilkan B.A.R.F untuk menvisualisasikan memorinya ketika dirinya muda dan berjumpa kedua orang tuanya yang telah meninggal. Tak hanya sampai disitu saja, penggunaan B.A.R.F juga dipakai pada film Spiderman: Far From Home. Ketika itu Mysterio hampir saja mengalahkan Spiderman dengan rekayasa teknologi tersebut.

Pada kehidupan nyata, teknologi B.A.R.F sebenarnya sudah ada, terlebih dengan adanya Virtual Reality (VR). Seiring berjalannya waktu, Tak hanya sekadar memainkan game, VR saat ini digunakan juga untuk kebutuhan lain. seperti contohnya di Korea Selatan.

Dilansir dari Gizmologi.id dari asiaone.com, pada video yang ditayangkan MBC Documentary penggunaan teknologi ini dipakai untuk membantu seseorang menemui keluarganya yang telah tiada. Kim Jung So (51) akhirnya dapat berjumpa dengan istrinya yang telah tiada, berkat teknologi ini.

E.D.I.T.H

Google Glass model
Google Glass

Pada Spiderman: Far From Home, Peter Parker tampak menggunakan kacamata yang dapat terhubung langsung dengan program kecerdasan artifisial. Penyebutan untuk kacamata ini, disebut E.D.I.T.H yang bisa diartikan sebagai Even I Dead I’m The Hero (meskipun saya mati saya adalah pahlawan).

Tidak hanya pada film saja, E.D.I.T.H telah lama diwujudkan dengan kehadiran Google Glass. Teknologi ini ada sejak 2014. Saat ini, penggunaan Google Glass hanya untuk membantu kegiatan berbisnis.

J.A.R.V.IS

JARVISAwal terbentuknya Marvel Cinematic Universe (MCU), film Iron Man mencuri perhatian melalui teknologi-teknologi yang ditampilkan. Salah satunya penggunaan program kecerdasan buatan yaitu, Just A Rather Very Intelligent System (J.A.R.V.I.S). Seperti mempunyai asisten pribadi, penggunaan teknologi ini dapat membantu pengguna meringankan pekerjaan guna mempersingkat waktu juga tenaga.

Di dunia nyata, J.A.R.V.I.S telah dikembangkan menjadi Google Assistant Smart Home. Pengguna hanya perlu mengaktifkan suara pada perangkat dan dengan cepat Google akan merespon perintah kita, seperti dapat menyalakan lampu, menghidupkan televisi, dsb. Untuk memastikan teknologi ini dapat berfungsi dengan baik, pastikan semua perangkat rumah tangga telah terhubung dengan Google Assistant Smart Home.



from Gizmologi https://ift.tt/2NYg08s
via IFTTT