Jakarta, Gizmologi – Potensi Internet of Things (IoT) sangat besar. Ketua ASIOTI Teguh Prasetya memaparkan besarnya potensi IoT di Indonesia sebesar 400 juta perangkat dengan nilai bisnis IoT sebesar Rp 444 triliun pada tahun 2022. Potensi tersebut harus segera diwujudkan sejalan dengan telah dikeluarkannya aturan PM no.1/2019 tentang Ijin Kelas dan  Perdirjen NO.3/2019 Tentang LPWA (Low Power Wide Area Network).

Sementara itu menurut Ismail, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, hampir semua sektor di lini kehidupan masyarakat dapat disolusikan dengan solusi IOT. Misalnya, industri keuangan, pertanian, peternakan, transportasi, logistik, dan masih banyak lagi.

“IoT menjadi solusi terhadap permasalahan di industri-industri tersebut sangat terbuka lebar dan Indonesia baru pada tahap awal dalam memanfaatkan teknologi IOT di vertikal industri,” ujarnya.

Dari sisi teknologi yang sifatnya solusi kreatif, Ismail meyakini ada potensi besar anak-anak muda di Indonesia untuk membangun IoT yang mampu mengkombinasikan antara perangkat dari sisi hardware serta dari sisi teknologi platform dan aplikasinya. “Dari sisi supply tersedia sangat luas, anak muda kreatif bisa menjadikan IoT berkembang pesat di indonesia,” imbuhnya.

Pengembangan IoT Lokal

IOTIa menegaskan, IoT juga bisa dilakukan pengembangannya secara lokal. IoT ini bisa diklaim sebagai teknologi lokal karena platform dan aplikasi berperan sangat penting dalam implementasi.

Menurutnya, tidak banyak di rantai pasok dunia industri ICT ini yang bisa diklaim sebagai industri lokal dan ia melihat IoT ini sangat berpotensi. “Ini yang memberikan semangat bagi kita semua, ada hasil industri Indonesia yang bisa kita klaim sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Market, ketersediaan supply industri kreatif anak-anak kita, make it local terhadap solusi IoT. Ketiganya ini menarik untuk kita semua bahu membahu,” ujarnya.

Kominfo punya tanggung jawab tidak kecil. Solusi dan support dari sisi pendanaan dan aspek frekuensi, misalnya. Agar IoT di indonesia bisa berhasil, perlu sinergi dari sisi stakeholder. Kata kuncinya itu sinergi dan orkestrasi yang baik.

“Saya sangat bersemangat dalam memberikan support terhadap industri IOT di Indonesia. Pertama, potensi market yang tersedia untuk solusi IOT di Indonesia luar biasa besarnya. Kedua, dari sisi teknologi di IOT, banyak yang sifatnya solusi kreatif. Ketiga, teknologi iOT bisa dilakukan secara lokal,” pungkasnya.

ASIOTI Umumkan Pengurus Baru

Ketum dan Dewas asiotiDi Indonesia, ada organisasi yang mewadahi sektor industri ini yaitu ASIOTI (Asosiasi Internet of Things Indonesia). Nah, ASIOTI sendiri baru saja mengumumkan dan mengukuhkan susunan pengurus periode 2022-2024 yang berasal dari perwakilan ekosistem internet of things (IoT) di Indonesia.

ASIOTI telah melaksanakan Musyarwarah Nasional (MUNAS) II pada 17 Desember 2022 secara hybrid di Jakarta dan daring dengan agenda penetapan Dewan Pengawas dan pemilihan serta penetapan Ketua Umum periode 2022-2024.

Teguh Prasetya (CEO PT Alita Praya Mitra) kembali dipercaya sebagai Ketua Umum ASIOTI periode baru untuk memimpin 16 anggota pengurus yang akan diawasi kinerjanya oleh enam dewan pengawas yang dipimpin oleh Merza Fachys (CEO Smartfren Telecom).

Pengukuhan pengurus baru dari asosiasi yang beranggotakan 33 perusahaan dan 56 anggota perseorangan ini turut disaksikan oleh para pemangku kepentingan terkait industri IoT di Indonesia, khususnya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Teguh dalam sambutannya juga menegaskan, potensi bisnis IoT di Indonesia tidak akan tercapai tanpa dukungan ekosistem yang kuat dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. “Kami berupaya untuk membentuk ekosistem IoT yang diharapkan tumbuh disetiap wilayah guna menjawab kebutuhan yang unik terkait dengan pemerintah daerah, lingkungan, korporasi dan industri,” ujarnya.

 

 

 

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail yang mengikuti jalannya pengukuhan pengurus baru ASIOTI ini mengaku sangat antusias karena gebrakan industri IoT lokal bisa mendorong Indonesia menjadi tuan rumah teknologi di negeri sendiri. Kominfo pun, menurutnya, akan memberikan dukungan penuh,

 

Berikut susunan lengkap kepengurusan ASIOTI periode 2022-2024:

Dewan Pengawas
Ketua: Merza Fachys
Sekretaris: Imam Nashiruddin
Anggota: Bogi Witjaksono, Ismail, Ita Yuliati, Johnny Swandi Sjam
Pengurus
Ketua Umum                : Teguh Prasetya
Wakil Ketua Umum     : Andri Yadi
Sekretaris Jendral        : Fita Indah Maulani
Bendahara                     : Nia Kurnianingsih

Ketua Bidang Kerjasama Bisnis                                        : Joegianto
Wakil Ketua Bidang Bisnis                                                : Novi Arian
Ketua Bidang Pengembangan Start-up dan UKM            : Riza Alaudin Syah
Ketua Bidang Kebijakan & Advokasi                                : Hendra Sumiarsa
Ketua Bidang Pendidikan & Komunitas                            : Boy Wicaksono
Wakil Ketua Bidang Pendidikan & Komunitas                   : Sinta Novanana
Ketua Bidang Konektifitas                                                  : Indra Mardiatna
Wakil Ketua Bidang Konektifitas                                        : Ruslan Rustam
Ketua Bidang Platform & Aplikasi                                      : Ibnu Alinursafa
Ketua Bidang Perangkat & Sensor                                     : Guruh Ariyanto
Ketua Bidang Sertifikasi & Infrastruktur                             : Asto Sunu Subroto
Ketua Bidang Promosi & Publikasi                                     : Achmad Rouzni Noor II
Wakil Ketua Bidang Promosi & Publikasi                            : Lukman Rosyidi



from Gizmologi https://ift.tt/8GAkYiTIU
via IFTTT