Jakarta, Gizmologi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending kian membesar. PT Investree Radhika Jaya (Investree) bahkan mengungkapkan telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 21,92 triliun ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Co-Founder & CEO Investree Indonesia, Adrian Gunadi meyakini peningkatan pembiayaan fintech lending, berdampak baik bagi industri. Lantaran masih banyaknya kelompok usaha yang tidak memiliki akses terhadap kemungkinan pembiayaan konvensional.

“Artinya, di setiap negara (Indonesia, Filipina, dan Thailand), Investree menjalin kolaborasi dengan banyak rekanan strategis terutama untuk menumbuhkan basis klien UMKM,” kata Adrian dalam keterangan resminya, Minggu (13/8/2023).

OJK mencatat outstanding pembiayaan P2P lending mencapai Rp 52,70 triliun hingga akhir Juni 2023, atau meningkat sebesar 18,6 persen Year-on-Year (YoY). Data tersebut sejalan dengan laporan Investree Indonesia yang telah memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp21,92 triliun.

Adapun pinjaman sebesar Rp 13,75 triliun telah diberikan kepada Borrower atau penerima pinjaman yang merupakan pelaku UMKM dari berbagai sektor atau industri. Dari keseluruhan borrower sebesar 30.767, hampir 85 persen merupakan pelaku usaha ultra mikro dari ekosistem rekanan eFishery dan Gayatri Microfinance.

Baca Juga: Bakal Spin-off, Investree Setop Operasional Layanan Syariah

Pembiayaan Fintech

Pembiayaan Fintech
penyaluran dana pinjaman ke UMKM

 

Keduanya adalah rekanan strategis Investree Indonesia untuk pinjaman usaha mikro. “Hal tersebut juga menunjukkan berjalannya fungsi intermediasi fintech lending yang juga memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap akses keuangan yang lebih mudah dan cepat.”

Demi mempertahankan kualitas kelas asset, Investree juga mempertajam seleksi kriteria penerima pinjaman berdasarkan industri tertentu atau spesifik yang sedang bertumbuh dan mendukung proses rantai pasok UMKM, seperti industri kesehatan, produk konsumen yang sering dibeli, hingga teknologi informasi. Termasuk melakukan pengetatan keamanan pembayaran sesuai dengan analisis kredit pembiayaan.

“Kerja sama Pinjaman Usaha Mikro dilakukan oleh Investree Indonesia dengan tujuan untuk menjangkau segmen pelanggan yang lebih luas khususnya pelaku usaha mikro melalui digitalisasi,” imbuhnya.

Di sisi lain, Investree Indonesia juga bersinergi dengan Amar Bank dengan menghadirkan perlekatan layanan perbankan digital (embedded banking) pada platformnya yang dinamakan Cash-in-Hand (CIH) Premium. Melalui komitmen tersebut membantu UMKM dan masyarakat luas untuk dapat mengembangkan produk dan menerima akses layanan keuangan digital.

Artikel berjudul Pembiayaan Fintech Makin Besar, Investree Salurkan Rp21,92 Triliun ke UMKM yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/hklSQdG
via IFTTT